
SUKABUMI — Kabupaten Sukabumi berupaya maksimal dalam mencegah peredaran narkoba. Caranya dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan narkoba.
Hal ini mengemuka dalam rapat kerja pemberdayaan masyarakat anti-narkoba di Hotel Taman Sari Kota Sukabumi Selasa, (27/2). Kegiatan itu dihadiri Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat serta BNN Kabupaten Sukabumi.
“Raker ini intinya berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat yang peduli penanganan masalah narkoba,” kata Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono.
Terutama dalam memobilisasi sumber daya yang ada untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan, rehabilitasi serta pemberantasan.
Saat ini terang Adjo, penyalahgunaan narkoba merupakan satu hal yang sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan anak bangsa. “Pasalnya, hampir setiap hari di berbagai media baik cetak maupun elektronik selalu muncul pemberitaan mengenai kasus penyalahgunaan barang mematikan tersebut” tuturnya.
Warga yang tersangkut kasus ini kata Adjo, tidak mengenal profesi atau kalangan dalam strata ekonomi. “Mulai dari artis, pedagang hingga pejabat terlibat kasus penyalahgunaan narkotika,” tandasnya.
Karena itu ungkap Adjo, masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serta tanggung jawab bersama untuk penangulangannya. Upaya perang melawan narkoba ini harus dilakukan secara serius semua pihak diantaranya pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan keagamaan.
Kepala BNN Kabupaten Sukabumi AKBP Deni Yusdanial menambahkan, raker tersebut untuk membahas terbentuknya penggiat anti-narkoba di masing-masing instansi.
“Penggiat anti-narkoba adalah penggerak dalam upaya demand reduction di masing-masing lingkungan sehingga mampu menciptakan lingkungan bersih narkoba,” imbuh dia. red