SUKABUMI — Menjelang Idul Adha harga hewan kurban di Kota Sukabumi mengalami kenaikan. Dampaknya jumlah pembelian hewan kurban di sejumlah lapak penjualan masih sepi.
“Harga hewan kurban setiap tahunnya mengalami kenaikan,” kata salah seorang pengelola lapak hewan kurban di Jalan Pelabuan I Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Ajat (46) Senin (6/8).
Kenaikan itu dikarenakan meningkatkan permintaan hewan kurban ke sejumlah sentra hewan kurban sapi di daerah Jawa. Kenaikan harga mencapai sekitar Rp 2 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Misalnya hewan kurban paling murah awalnya dijual pada kisaran Rp 14 juta hingga Rp 15 juta per ekor. Kini harga sapi kurban tersebut dijual bervariasi antara Rp 17 juta hingga Rp 18 juta per ekor,”jelasnya.
Ajat menuturkan, kenaikan harga tersebut berdampak pada sepinya pembeli. Dari 60 ekor sapi yang dijual di lapaknya baru sekitar 12 ekor yang telah dipesan warga. “Para pembeli berasal dari sejumlah daerah di Kota Sukabumi serta Kabupaten Sukabumi,”ulasnya.
Diperkirakan, tingkat pembelian akan meningkat sepekan sebelum Idul Adha. “Hal ini sudah biasa terjadi pada setiap tahunnya,”ujar dia.
Disisi lain, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi akan memantau kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak maupun kandang. “Upaya pemantauan akan rutin dilakukan hingga menjelang Idul Adha nanti,” tandas Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, DKP3 Kota Sukabumi, Riki Barata kepada wartawan.
Hewan kurban yang dijual harus memenuhi sejumlah persyaratan. Misalnya, sehat dan tidak ada cacat fisik di tubuhnya. Dan juga hewan kurban harus cukup umur dan sudah dilakukan pemeriksaan petugas.
Upaya pemantauan kesehatan hewan kurban juga dilakukan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi. Mereka menerjunkan petugas yang disebar ke 47 kecamatan. “Setiap 10 hari sebelum Idul Adha kami melakukan pemeriksaan di lapangan,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Pengolahan Hasil Peternakan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu. red