JAMPANG TENGAH — Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, luncurkan program Kampung Keluarga Berkualitas (KKB). Program yang merupakan instruksi Pemerintah Kabupaten Sukabumi tersebut merupakan salah satu langkah pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas masyarakat mulai dari keagamaan, pemberdayaan dan pendidikan.
Dari pantauan www.sukabumizone.com menyebutkan, Pemdes Tanjungsari mulai mengawalinya dengan membangun balai musyawarah yang disebut Balai Sawala di Kedusunan Leuwi Ding-ding.
Kepala Desa Tanjungsari Dilah Hablilah mengatakan, Pembangunan Balai Sawala merupakan program Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang dirintis sejak 2017, saat ini sudah bisa digunakan. ” Balai ini merupakan tempat musyawarah masyarakat. Bukan hanya itu, apabila ada kegiatan-kegiatan balai ini juga dapat digunakan,” kata Dilah kepada wartawan www.sukabumizone.com Sabtu,(13/10).
Selain itu, di Kampung KB tersebut bukan hanya Balai Sawala yang dibangun. Pemdes juga mulai menata kebersihan dan keindahannya. Mungkin jiga dilihat casingnya telah tapak keindahannya. “Seperti gapura, pagar pingir jalan dan penataan pot bunga yang di tata rapih langsung oleh warga sekitar Kedusunan Leuwi Ding-ding, ” ujar Dilah.
Lanjut Dilah, dalam program tersebut pemerintah juga mewajibkan semua warga yang telah memasuki usia 17 tahun ke atas harus memiliki Identitas lengkap seprti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Mulai saat ini kami mengharuskan semua warga mempunyai akte lahir dan untuk yang telah bersuami istri memiliki surat nikah, ” tuturnya.
Ia berharap ke depan pembangunan Balai Sawala dibangun bukan hanya di Kedusunan Leuwi Ding -ding namun juga dibangun di tujuh kedusunan laninnya. ” Bukan hanya itu ke depannya pembangunan juga meliputi bidang ke agamaa, pendidikan, dan lainnya dapat diterapkan di tujuh kedusunan lainnya selain Kedusunan Lewi Ding-ding,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Balai Sawala Hamiman Juanda menjelaskan, selama pembangunan Balai Sawala pihaknya mendapatkan dukungan serta bantuan dari bebrapa lembaga diantaranya, Pembina KB, masyarakat sekitar, kades bahkan penyelenggraan balai itu dikerjakan secara swadaya. ” Kami menjalankan pembangunan ini secara bertahap, sebab tidak memakai sistem proyek yang berbelit-belit seperti menyiapkan gambar bangunan dan lain-lain yang tentunya harus memiliki anggaran khusus. Maka dari itu kami hannya mengandalkan kreativitas tanpa batas. Harapan kami ke depannya Kampung KB ini bisa bermanfaat baik bagi pemerintah maupun masyarakat di Kedusunan Leuwi Ding-ding,”pungkasnya. (Restu Firmansyah)