CIKEMBAR — Proses pengerjaan tiga kriteria pembangunan yang telah menjadi skala prioritas Pemerintah Desa (Pemdes) Bojong Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, pada 2019 terus berjalan. Dari informasi yang diperoleh proses pembangunan sampai berita ini diturunkan telah berjalan 80 persen.
“Pada pencairan Dana Desa (DD) tahap satu 2019 ini kami membangun tiga kriteria pembangunan hasil kesepakatan bersama yakni, Pembangunan Jembatan Sungapan RT 01,02 RW 09 volume Panjang 11 Lebar 1,6 dan tinggi 0,20 centimeter dengan anggaran kurang lebih Rp. 76.000.000,-, Pembangunan Gapura Kampung KB di Kampung Mekarjaya RT 06 RW 07 Kedusunan Lemburtengah volume Panjang 2 meter kali 5 meter dengan anggaran Rp. 11.000.000,- dan yang ketiga adalah Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kampung Bojongkaler RT 03/05 volume Panjang 6 meter kali 6 meter dengan angaran Rp. 14.970.000,-,” kata Pejabat Sementara Kepal Desa Bojong Iyus di wakili Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Nanang kepada www.sukabumizone.com Senin, (20/05).
Menurut Nanang, sampai saat ini proses seluruh pembangunan telah berjalan 80 persen dan berjalan aman serta lancar sesuai terget. “Kendala hanya cuaca kadang panas dan kadang hujan,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa seluruh prosedur telah ditempuh sebelum proses pembangunan. Dimana, pembangunan yang dikerjakan merupakan hasil musyawarah dari tingkat kedusunan bahkan tingkat kabupaten. “Penentuan skala prioritas pembangunan ini tidak gegabah tentu harus sesuai prosedur,” ujarnya.
Lanjut Nanang, pemerintah desa juga sangat menjunjung asas dtransparansi dimana setiap pembangunan maka pemerintah selalu melakukan sosialisasi sebelum dan sesudah pembangunan. “Memasang papan proyek, memasang prasasti dan melibatkan masyarakat melalui Program Padat karya Tunai (PKT),” lanjutnya.
Ia berharap, seluruh pembangunan dapat bermanfaat dan selalu dipelihara oleh masyarakat. “Program pemerataan pembangunan akan sulit dilaksanakan apabila hasil pembangunan yang sudah dilakukan tidak dipelihara dan cepat rusak. Untuk itu kami butuh paritisipasi masyarakat,” pungkasnya. (Agus)