WARUNGKIARA — Pemerintah Desa (Pemdes) Girijaya Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, bangun empat titik jalan setapak di empat kedusunan dari Dana Desa (DD) tahap dua 2019. Dari informasi yang himpun ww.sukabumizone.com menyebutkan, empat titik jalan setapak tersebut berada di Kedusunan Kopeng, Kedusunan Ciheang, dan Kedusunan Cilutung.
“Untuk pembangunan jalan setapak berikut parit atau saluran airnya di kedusunan kami yakni Kedusunan Kopeng memiliki panjang 40 meter dengan anggaran dari DD tahap dua 2019 sebesar Rp. 10.000.000,-,” kata Kepala Dusun Kopeng Asep saat disambangi www.sukabumizone.com Senin, (20/05).
Menurut Asep, dengan adanya pembangunan tersebut akses perekonomian warga semakin berkembang. “Ya, kami memohon kepada pemerintah desa agar pembangunan terus ditingkatkan terutama di kedusunan kami,” cetusnya.
Sementara itu, Kadus Ciherang Rustam mengatakan, pembangunan jalan setapak volume panjang 950 meter kali 0,8 meter dengan anggaran Rp 58.281.320,- bisa mempermudah aktivitas warga terutama saat musim penghujan. “Awalnya, jalan disini cukup becek apabila dilalui setelah hujan turun. Untuk, itu ia berterimakasih kepada pemerintah desa yang telah merealisasikan harapan warga di kedusunannya,” tuturnya.
Senada diungkapkan Kepala Dusun Cilutung Yandi. Menurutnya, pembangunan jalan setapak sepanjang 200 meter kali lebar 0,8 meter dengan anggaran Rp 11.000.000,- diharapkan dapat membantu masyarakat sebagai akses perekonomian, sarana pendidikan dan kesehatan. “Semoga ke depan pembangunan di desa kami ini bisa lebih baik. Ya, bukan tidak baik tapi lebih ditingkatkan,” harapnya.
Saat dikonfirmasi www.sukabumizone.com via telepon selulernya Kepala Desa Girijaya Unang Suparman menjelaskan, pembangunan jalan setapak tersebut merupakan jawaban dari pihak desa setelah masukanya pengajuan dari tiap RT yang dibawa melalui musyawarah di tingkat kedusunan.
“Alhamdulillah pembangunan jalan setapak ini dapat terealisasi. Dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya dengan berjalan kaki khusunya pada musim penghujun.
Jadi, yang merasakan bukan hanya yang memiliki kendaraan pada umumnya para pejalan kaki pun turut merasakannya. Kami bangga karena sedikitnya masyarakt di empat kedusunan ini tersentuh dengan adanya DD,”pungkasnya.(Ginanjar)