JAMPANG TENGAH — Sungguh miris nasib Suprianto (12 tahun) warga Kampung Puncakdago Desa Bantaragung Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, yang saat ini harus terkulai lemas di ruang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin SH Sukabumi.
Dari informasi yang dihimpun www.sukabumizone.com Kamis, (19/11/2019) menyebutkan, anak yang masih duduk dibangku kelas lima Sekolah Dasar (SD) ini didiagnosa mengidap penyakit mematikan yakni tumor ganas di kaki sebelah kirinya.
Salah seorang relawan Desa Bantaragung Halipudin mengungkapkan, Suprianto yang merupakan anak dari pasangan Obin (40) dan Eroas (45), pada 2018 silam sempat di bawa ke RSUD Hasan Sadikin Bandung.
“Namun, kaki kiri Suprianto harus diamputasi pada saat itu dan pihak keluarganya tidak mengijinkan. Lalu, Suprianto kembali dibawa pulang dan dirawat seadanya. Akan tetapi, sampai 2019 ini kondisinya semakin memburuk. Setelah diberi pemahaman akhirnya pihak keluarga mengijinkan Suprianto dirawat dan akan menjalani oprasi,” ungkap Halipudin Halipudin kepada www.sukabumizone.com Kamis, (19/12).
Menurutnya, kedua orang tua Suprianto berprofesi sebagai petani dan kuli serabutan. Sehingga, tidak sanggup untuk membiayai pengobatan anaknya. “Untuk itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Bantaragung dipimpin Kepala Desa Bataragung Mahmudin berinisiatif mengumpulkan dana peduli dari para dermawan, warga setempat dan komunitas tanpa paksaan untuk membantu Suprianto,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Bataragung Mahmudin mengatakan, setelah dirinya resmi dilantik sebagai kepala desa
terpilih langsung bergegas menyambangi keluarga Suprianto. “Untuk membantu kebutuhan semasa perawatan dan sesudah perawatan. Maka, kami mengajak kawan-kawan relawan untuk mengumpulkan dana bantuan,” imbuhnya.
Lanjut Mahmudin, diakhir tahun ini pemerintah desa tidak memiliki dana untuk hal-hal seperti itu. Apalagi, ia baru dilantik dan masih butuh penyesuaian sehingga berinisiatif mencari dana dari para dermawan tanpa paksaan. “Namun, pastinya untuk kedepan kami akan menyikapi hal-hal seperti ini bahkan berencana memiliki sebuah sistem yang kami beri nama (Batara Peduli) sebagai wadah sosial,” ucapnya.
Ditanya mengenai sumber dana untuk biaya oprasi Suprianto? Ia menegaskan, untuk biaya opriasi dana yang digunakan adalah bantuan pemerintah melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Dan untuk memenuhi kekurangannya itu kami galang dari dana peduli yang kami kumpulkan dari beberapa dermawan dan warga setempat. Ada juga dari beberapa komunitas seperti, Komunitas Mobil Offroad, Komunitas GPS, Komunitas Kempis, Komunitas Sukabumi Sehati, Komunitas Bergerak Bersama dan lainnya, ” paparnya.
Ia berharap, Suprianto dapat kembali sembuh seperti sedia kala dan bisa melanjutkan pendidikannya. “Semoga Suprianto bisa sembuh serta kembali bermain dengan anak-anak seusianya,” harapnya.
Diakhir perbincangan Mahmudin mengajak bagi para dermawan yang hendak memberikan bantuan dapat menghubungi nomor 083805664377.
“Kami yakin masih banyak orang-orang yang berhati mulia dan mau menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu Suprianto,” pungkasnya. (Ginda)