Desa Bojongkembar Dahulukan Pelayanan Masyarakat
VISI
TERWUJUDNYA PERUBAHAN DESA BOJONGKEMBAR MENUJU MASYARAKAT BERIMAN DAN BERTAQWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, CERDAS, TRAMPIL DAN SEJAHTERA
VISI
1. MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG RELIGIUS DAN BERAKHLAK MULYA
2. MENINGKATKAN KESADARAN DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN BAIK FORMAL MAUPUN NON FORMAL
3. MENINGKATKAN KETERAMPILAN MASYARAKAT MELALUI KURSUS DAN PELATIHAN
4. MENINGKATKAN KWALITAS PELAYANAN DAN PEMBERIAN BANTUAN PADA MASYARAKAT
Visi dan misi ini sangat diperlukan, karena Pemerintah Desa Bojongkembar menyadari pentingnya menyiapkan diri dalam mengantisipasi berbagai dampak yang akan muncul seperti dampak globalisasi. Hal itu nampak pada maraknya perusahaan industri di Wilayaha Kecamatan Cikembar. Tentunya hal tersebut tidak mungkin dibendung karena wilayah Kecamatan Cikembar dipersiapkan sebagai wilayah industri.
Desa Bojongkembar kini memiliki jumlah penduduk sekitar 8.744 jiwa, dan 2.778 Kepala Keluarga (KK). Juga memiliki luas wilayah 956,58 Ha dengan luas lahan potensial industri dengan status SPPT seluas 100 Ha lebih. Dara data yang dicatat WWW.SukabumiZone.Com desa itu masih memiliki Rumah Tangga Miskin (RTM) sebanyak 2300 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 484 KK. Pemerintah Desa Bojongkembar terus berupaya memaksimalkan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja semua sektor layanan publik sehingga berkinerja optimal serta meningkatkan kerjasama dan partisipasi nyata dari masyarakat.
Sebab itu, desa ini dapat meraih sebuah keberhasilan dalam pemerintahan diberbagai aspek. Bahkan, saat ini telah menjadi desa Pokasi karena tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dianggap mampu dalam mengembangkan usaha kecil menegah (UKM). Seperti banyaknya pengusaha UKM dengan prodak dari berbahan baku singkong yakni kripik Enye, Kripik Pisang, Keripik talas dan masih banyak lagi kepiawaian para pengusaha kecil di desa ini.
Dari segi pembangunan desa ini terus merealisasikan seluruh bantuan pemerintah diberbagai sektor. Diantaranya, pengaspalan jalan desa yakni jalan Citeumeun 200 M dan Belokan Mayak 300 M, jalan lingkungan, posyandu, serta lain sebagainya. Sedangkan pembangunan yang masih dalam tahap pengajuan adalah pembangunan irigasi Sawah Leuga mengairi sawah seluas 250 Ha yang sampai saat ini berlum dapat dilaksanakan. Bukan hanya itu, desa tersebut mempunyai sebanyak lima jalan desa yang kondisinya masih sangat memprihatinkan sebab, pengajuan pemerintah desa kepada pemerintah di atas belum juga mendapat respons. Padahal apabila dilihat dari potensi alamnya terbilang cukup kaya seperti sektor pertanian, industri, pertambangan itu sangat menujang roda perekonomian masyarakat.
Untuk penyelenggaraan roda pemerintahan Desa serta lembaga, dan elemen-elemen yang ada di desa dalam melayani kebutuhan masyarakat sangat dibutuhkan fasilitas yang memadai, mengingat balai desa merupakan pusat pelayanan bagi masyarakat dan tempat musyawarah warga desa dalam menentukan keputusan-keputusan strategis. Maka pemerintah desa berencana akan melengkapi gedung desa yang terbilang kondisinya masih cukup bagus itu dengan gudang penyimpanan beras dan ruang untuk Badan Usaha Desa dengan dukungan dari potensi yang ada di desa tersebut.
Keberhasilan yang dicapai Pemerintah Desa Bojongkembar ini,tentunya tidak terlepas dari kerja keras seorang pemimpin atau Kepala Desa yang selalu mampu menjalankan sistem atau roda pemerintahan dengan sempurna. Somawidjaya adalah Kepala Desa Bojongkembar yang dinilai mampu bekerja optimal dilandasi propesionalisme tinggi. Sehingga keberhasilanpun dapat dicapainya. Menurutnya, sebuah keberhasilan dalam pemerintahaan tergantung pada pemimpin dan sistem yang dijalankan.
“Apabila sistem tersebut tidak berjalan, roda pemerintahaan tidak akan berjalan sebagai mana mestinya. Sistem ini pun harus didukung oleh peranserta pemerintah yang diatas serta masyarakat,” jelas pria ramah tersebut kepada SukabumiZone.com.
Ia berharap, desa yang telah tiga tahun dipimpinya ini maju dan dapat mensejahtrakan warganya sesuai dengan tatanan hidup bangsa, yang juga menjadi pemerintah dengan mengedepankan kebutuhan masyarakat. “Karena, kami ditujunk oleh masyarkat maka totalitas pelayanan optimal kepada masyarkat itu sudah seharusnya dapat dinikmati masyarakat,”tandasnya.
Ia mengimbau pemerintah di atas tidak melibatkan pihak-pihak yang dapat merugikan kelancaran pembangunan desanya. “Jujur saja selama ini bantuan yang kami peroleh dikerjakan oleh pemborong salah satunya adalah Jalan Belokan Mayak yang diajukan itu adalah 1100 M dapat hanya 300 M kualitasnya dipertanyakan,”paparnya.
Menurutnya, apabila dana pembangunan itu langsung diterima dan direalisasikan pihak desa maka hasilnya akan maksimal. “Logikanya, meski kami hanya dapat 300 meter mungkin kami bisa membanguan lebih dari bantuan pemerintah itu dengan bantuan swadaya dari masyarakat dan pengusaha. Tapi karena pengerjaanya oleh pemborong bukan malah bagus yang ada saat ini jalan itu sudah rusak rusak kembali. Jadi tolong kepada pemerintah kalau bisa alokasikan bantuan pembangunan langsung kepada pihak desa, buat apa ada pemerintah desa apabila pemerintah diatas masih menunjuk pihak-pihak yang niatnya mencari keuntungan saja,” harapnya. Sep