“Pemeliharaan jaringan dilakukan dengan memangkas pohon yang sudah mendekati jaringan listrik tegangan 20 KV,” kata Humas PLN APJ Sukabumi, Harry Sas S.
Selain memasang paralon, di beberapa titik juga dilakukan penggantian penghantar dengan jenis berisolasi. Kendati membutuhkan dana cukup besar, namun secara berangsur mampu meminimalisasi gangguan pemadaman listrik di pelosok Sukabumi.
“Pemasangan alat pengamanan tersebut untuk mencegah gangguan akibat binatang atau layang-layang,” katanya.
Disebutkan, selama 2010, untuk rata-rata gangguan setiap bulan mencapai 89 kali se-APJ Sukabumi, yang mempunyai 35 penyulang (penyuplai langganan) yang tersebar di enam UPJ, yaitu Sukabumi Kota, Cibadak, Pelabuhanratu, Cikembar, Cicurug, dan Sukaraja.
“Dalam enam bulan tahun ini (Januari – Juni) jumlah rata-rata gangguan setiap bulan turun 43 persen atau hanya sekitar 51 kali,” sebutnya.
Diakuinya, upaya mengurangi gangguan pemadaman listrik akibat gangguan harus dilakukan melalui proses pemadaman listrik terencana. Di antaranya untuk pemeliharaan kubikel, penggantian trafo yang rusak, pemasangan gardu baru, pengencangan titik-titik sambung pada jaringan 20 KV, dan sebagainya.
“Tapi apabila semua itu dilaksanakan, harus berapa kali dalam sebulan masyarakat mengalami padam listrik,” tambah Zenal Muttaqin, Asisten Manajer Bidang Distribusi PLN APJ Sukabumi.
Untuk mengatasinya, PLN APJ Sukabumi telah membentuk satu tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), yang terdiri atas 8 pegawai terlatih, untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada jaringan listrik bertegangan 20 KV tanpa harus melakukan pemadaman listrik terlebih dulu.
“Dengan demikian, banyak pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa harus melakukan pemadaman listrik terlebih dulu,” ujarnya.SZ