>
Desa Cimanggu tepatnya di Jalan Pelabuhan II KM. 20 Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan pencapaian kesejahtraan masyarakat. Hal itu sesuai dengan Visi dan Misi yang selalu dipegang teguh sebagai penunjang keberhasilan yang dicapainya.
Akselerasi tersebut sangat diperlukan, karena Pemerintah Desa Cimanggu menyadari pentingnya menyiapkan diri dalam mengantisipasi berbagai dampak yang akan muncul seperti dampak globalisasi. Itu nampak pada maraknya perusahaan industri di Wilayaha Kecamatan Cikembar yang tidak mungkin dibendung karena wilayah ini dipersiapkan sebagai wilayah industri.
Desa Cimanggu yang memiliki luas wilayah 811,29 Ha, dengan jumlah penduduk 9256 Kepala Keluarga (KK) 2460 jiwa, yang tersebar di 4 kedusunan, 11 Rw dan 47 RT. Pemerintah Desa Cimanggu berupaya memaksimalkan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja di semua sektor layanan publik secara optimal.
Sebab itu, desa ini memiliki sebuah keberhasilan dalam pemerintahan. Seperti keberhasilan pembangunan yang hamir rampung, jika dipersentasikan sekitar 70 persen telah terselesaikan. Misalnya saja, pembangunan jalan desa dari 13,5 KM telah diaspal 7,6 KM, jalan lingkungan 2 KM telah diaspal 1 KM, posyandu, dan lain sebagainya. Sedangkan sisanya menjadi PR yang masih harius diselesaikan yang rencananya ditahun ini kembali ada pembangunan. Selain itu, untuk penyelenggaraan roda pemerintahan Desa serta lembaga, dan elemen-elemen yang ada di desa dalam melayani kebutuhan masyarakat sangat dibutuhkan fasilitas yang memadai, mengingat balai desa merupakan pusat pelayanan bagi masyarakat dan tempat musyawarah warga desa dalam menentukan keputusan-keputusan strategis. Maka pemerintah desa ini telah merenovasi balai desa dengan dukungan dari potensi yang ada di desa tersebut.
Keberhasilan yang dicapai Pemerintah Desa Cikembar, tentunya tidak terlepas dari kerja keras seorang pemimpin atau Kepala Desa yang selalu mampu menjalankan sistem atau roda pemerintahan dengan baik. Ibeu Juharna adalah Kepala Desa Cimanggu yang mampu bekerja optimal dilandasi propesionalisme.
Menurutnya, sebuah keberhasilan pelayanan dalam pemerintahaan tergantung pada sistem yang dijalankan.
“Kami menjalaninya sesuai dengan amanah, ikhlas dan selalu menjunjung kepercayaan dan kebersamaan dalam bertugas, sehingga sistem pelayanan pun dapat berjalan sebagai mana mestinya,” jelas pria ramah tersebut kepada WWW. SukabumiZone.com.
Ia berharap, diwaktu jabatanya yang hanya tinggal menghidung bulan ini. Desa Cimanggu menjadi pemerintah yang mengedepankan kebutuhan masyarakat. “Meskipun tidak sedikit pro dan kontra dalam menjalaninya,”harapnya.
Kemiskinan Meningkat Hingga 40 Persen
Dari data hasil survai Badan Perencanan Statistik (BPS) data kemiskinan di desa ini meningkat pertahunnya. Misalnya saja, tahun 2011 tercatat 1.168 KK yang masuk data miskin. Sehingga jika dibandingkan dengan jumlah total penduduk maka, peningkatanya mencapai 40 persen. Diprediksikan, faktor penyebab meningkatnya data kemiskinan ini dipengaruhi sulitnya mata pencaharian masyarakat.
“Kami tidak memungkiri bahwa desa ini merupakan desa yang paling miskin apabila dilihat dari sumber daya alamnya. Dimana, tanah seluas 336 Ha merupakan tanah Hak Guna Usaha (HGU) yang dimiliki oleh salah satu perusahaan yang kini dianggap tidak produktif. Ya, hanya segelintir orang yang mengelolanya,” keluhnya.
Ia mengaku, telah berusaha untuk berkoordinasi bahkan sampai tingkat provinsi. Namun, hasilnya nihil. “Pengusaha bersikeras mempertahankan keputusannya untuk menanam pohon karet. Tapi mau sampai kapan rencana penanaman pohon karet tak kunjung dilakukan,”ujarnya.
Menurutnya, apabila pihak perusahaan tersebut memberikan sebuah peluang bagi industri untuk berinvestasi.Maka, kemungkinan besar data kemiskinan akan menurun.”Luasnya sekitar 250 Ha saja tanah HGU itu dipergunakan industri. Kami yakin dapat menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi sehingga mata pencaharian masyarakat dapat meningkat,”imbuhnya.
Pembangunan yang telah terialisasi saat ini menurut peria tersebut adalah dari dan ADD. “Kami pun sulit untuk mengembangkan roda prekonomian masyarakat. Sehingga diharapkan ke depan seluruh pembangunan bukan hanya mengandalkan ADD melainkan dari pranaktif masyarkat beserta tokoh,”pungkasnya. As