SUKABUMI Kab,– Pihak Kesehatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, kembali melakukan fogging yakni untuk mencegah dan mengantisipasi munculnya sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungan Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Gentramasekdas,yang berada di Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabum.
” Kami melakukan fogging ini bukan karena ada kasus DBD. Namun, seperti disebutkan tadi ini hanya pencegahan. Apalagi setelah di cek banyak sekali nyamuk dan jentik dilingkungan sekolah, sehingga kami anggap sangat rawan DBD. “ujar Petugas Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Kecamatan Gunungguruh Eri Kustiawan kepada wartawan.
Menurutnya, hal tersebut akan jadi sebuah pertimbangan bagi pihak kesehatan. Bahwa, dilingkungan sekolah malah potensial sebagai sarang nyamuk. “Kami harap dengan adanya pengasapan ini dapat menekan angka kasus DBD di Kecamatan Gunungguruh. Dan kami juga mengimbau fogging bukan cara yang epektif untuk mencegah DBD. Namun, Pemberantasan sarang nyamuk atau PSN itu lebih dianggap bagus untuk memberantas DBD,” tuturnya.
Selain itu, ia berharap ada peran aktif dari pihak sekolah maupun masyarakat agar peka terhadap penularan DBD. “Kami akan mencoba berkoordinasi dengan pihak sekolah lainnya untuk melakukan kegiatan serupa,”paparnya.
Ditempat yang sama Kepala SDSN Gentramasekdas Saepudin S.Pd,M.Si menjelaskan,
pihak sekolah sangat merespon dengan adanya foging di sekolah yang dipimpinya.
“Walau pun di sekolah kami blum ada murid atau guru yang terserang DBD, tetapi kegiatan ini sangat baik sekali dilakukan,” jelasnya.
Apalagi lingkungan sekolah tersebut menurutnya kurang kondusif bagi kesehatan. Pasalnya, pembuangan limbah Pasar Panggleseran ke saluran pembuangan air cukup dekat.
Ia mengharapkan agar kegiatan ini bisa rutin dilakukan, karena pengasapan seperti itu dapat mengurangi dan mengantisipasi DBD. “Tentunya baik di lingkungan sekolah maupun pemukiman yg dekat dengan sekolah,”pungkasnya. Ari
” Kami melakukan fogging ini bukan karena ada kasus DBD. Namun, seperti disebutkan tadi ini hanya pencegahan. Apalagi setelah di cek banyak sekali nyamuk dan jentik dilingkungan sekolah, sehingga kami anggap sangat rawan DBD. “ujar Petugas Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Kecamatan Gunungguruh Eri Kustiawan kepada wartawan.
Menurutnya, hal tersebut akan jadi sebuah pertimbangan bagi pihak kesehatan. Bahwa, dilingkungan sekolah malah potensial sebagai sarang nyamuk. “Kami harap dengan adanya pengasapan ini dapat menekan angka kasus DBD di Kecamatan Gunungguruh. Dan kami juga mengimbau fogging bukan cara yang epektif untuk mencegah DBD. Namun, Pemberantasan sarang nyamuk atau PSN itu lebih dianggap bagus untuk memberantas DBD,” tuturnya.
Selain itu, ia berharap ada peran aktif dari pihak sekolah maupun masyarakat agar peka terhadap penularan DBD. “Kami akan mencoba berkoordinasi dengan pihak sekolah lainnya untuk melakukan kegiatan serupa,”paparnya.
Ditempat yang sama Kepala SDSN Gentramasekdas Saepudin S.Pd,M.Si menjelaskan,
pihak sekolah sangat merespon dengan adanya foging di sekolah yang dipimpinya.
“Walau pun di sekolah kami blum ada murid atau guru yang terserang DBD, tetapi kegiatan ini sangat baik sekali dilakukan,” jelasnya.
Apalagi lingkungan sekolah tersebut menurutnya kurang kondusif bagi kesehatan. Pasalnya, pembuangan limbah Pasar Panggleseran ke saluran pembuangan air cukup dekat.
Ia mengharapkan agar kegiatan ini bisa rutin dilakukan, karena pengasapan seperti itu dapat mengurangi dan mengantisipasi DBD. “Tentunya baik di lingkungan sekolah maupun pemukiman yg dekat dengan sekolah,”pungkasnya. Ari
SUKABUMI Kab,– Pihak Kesehatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, kembali melakukan fogging yakni untuk mencegah dan mengantisipasi munculnya sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungan Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Gentramasekdas,yang berada di Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabum.
” Kami melakukan fogging ini bukan karena ada kasus DBD. Namun, seperti disebutkan tadi ini hanya pencegahan. Apalagi setelah di cek banyak sekali nyamuk dan jentik dilingkungan sekolah, sehingga kami anggap sangat rawan DBD. “ujar Petugas Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Kecamatan Gunungguruh Eri Kustiawan kepada wartawan.
Menurutnya, hal tersebut akan jadi sebuah pertimbangan bagi pihak kesehatan. Bahwa, dilingkungan sekolah malah potensial sebagai sarang nyamuk. “Kami harap dengan adanya pengasapan ini dapat menekan angka kasus DBD di Kecamatan Gunungguruh. Dan kami juga mengimbau fogging bukan cara yang epektif untuk mencegah DBD. Namun, Pemberantasan sarang nyamuk atau PSN itu lebih dianggap bagus untuk memberantas DBD,” tuturnya.
Selain itu, ia berharap ada peran aktif dari pihak sekolah maupun masyarakat agar peka terhadap penularan DBD. “Kami akan mencoba berkoordinasi dengan pihak sekolah lainnya untuk melakukan kegiatan serupa,”paparnya.
Ditempat yang sama Kepala SDSN Gentramasekdas Saepudin S.Pd,M.Si menjelaskan,
pihak sekolah sangat merespon dengan adanya foging di sekolah yang dipimpinya.
“Walau pun di sekolah kami blum ada murid atau guru yang terserang DBD, tetapi kegiatan ini sangat baik sekali dilakukan,” jelasnya.
Apalagi lingkungan sekolah tersebut menurutnya kurang kondusif bagi kesehatan. Pasalnya, pembuangan limbah Pasar Panggleseran ke saluran pembuangan air cukup dekat.
Ia mengharapkan agar kegiatan ini bisa rutin dilakukan, karena pengasapan seperti itu dapat mengurangi dan mengantisipasi DBD. “Tentunya baik di lingkungan sekolah maupun pemukiman yg dekat dengan sekolah,”pungkasnya. Ari
” Kami melakukan fogging ini bukan karena ada kasus DBD. Namun, seperti disebutkan tadi ini hanya pencegahan. Apalagi setelah di cek banyak sekali nyamuk dan jentik dilingkungan sekolah, sehingga kami anggap sangat rawan DBD. “ujar Petugas Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Kecamatan Gunungguruh Eri Kustiawan kepada wartawan.
Menurutnya, hal tersebut akan jadi sebuah pertimbangan bagi pihak kesehatan. Bahwa, dilingkungan sekolah malah potensial sebagai sarang nyamuk. “Kami harap dengan adanya pengasapan ini dapat menekan angka kasus DBD di Kecamatan Gunungguruh. Dan kami juga mengimbau fogging bukan cara yang epektif untuk mencegah DBD. Namun, Pemberantasan sarang nyamuk atau PSN itu lebih dianggap bagus untuk memberantas DBD,” tuturnya.
Selain itu, ia berharap ada peran aktif dari pihak sekolah maupun masyarakat agar peka terhadap penularan DBD. “Kami akan mencoba berkoordinasi dengan pihak sekolah lainnya untuk melakukan kegiatan serupa,”paparnya.
Ditempat yang sama Kepala SDSN Gentramasekdas Saepudin S.Pd,M.Si menjelaskan,
pihak sekolah sangat merespon dengan adanya foging di sekolah yang dipimpinya.
“Walau pun di sekolah kami blum ada murid atau guru yang terserang DBD, tetapi kegiatan ini sangat baik sekali dilakukan,” jelasnya.
Apalagi lingkungan sekolah tersebut menurutnya kurang kondusif bagi kesehatan. Pasalnya, pembuangan limbah Pasar Panggleseran ke saluran pembuangan air cukup dekat.
Ia mengharapkan agar kegiatan ini bisa rutin dilakukan, karena pengasapan seperti itu dapat mengurangi dan mengantisipasi DBD. “Tentunya baik di lingkungan sekolah maupun pemukiman yg dekat dengan sekolah,”pungkasnya. Ari