>
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sungapan di Jalan Cantayan Desa Bojong Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, terus menelurkan lulusan berkualitas serta siap melanjutkan kejenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikehendaki, sesuai dengan Visi dan Misi sekolah tersebut, yang juga sebagai tolak ukur dari keberhasilan yang telah diraihnya:
A. Visi SDN Sungapan
“Meningkatkan keimanan terhadap Allah SWT. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermoral dan berbudi luhur”
B. Misi
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Memupuk keyakinan terhadap Allah SWT
2. Meningkatkan rasa kebersamaan untuk mencapai prestasi akademik atau non-akademik
3. Mengembangkan sikap kreatifitas siswa melalui pendekatan keterampilan Hidden (Life Skill)
4. Meningkatkan kedisiplinan dan percaya diri
5. Melibatkan peranserta masyarakat dalam mengembangkan mutu pendidikan
SDN Sungapan yang dibangun diatas tanah seluas 2100 m2 , bediri di tahun 1975. Saat ini, sekolah tersebut memiliki jumlah siswa sebanyak 306 siswa, juga memiliki 8 lokal kelas dua diantaranya dipergunakan kantor dan gudang. Selain itu, memiliki 9 Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) 6 Guru Honor dan satu penjaga yang cukup handal karena telah dibekali ilmu yang memadai sebagai mana diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 14 tahun 2005. Bahkan, sesuai dengan tuntutan di era globalisasi saat ini guru di sekolah itu diharuskan untuk memiliki pola pikir (mindset) dan pola tindak (actionset) terutama dalam mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum (KTSP) yang berlaku sekarang. Disamping itu, perubahan pola pikir dan pola tindak dalam mengelola kelas dan melaksanakan proses pembelajaran, setiap guru disekolah tersebut dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan khususnya layanan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses dan sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007. Bahkan baru-baru ini guru di seluruh Indonesia menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) sebagai bagian dari rangkaian sertifikasi guru. PLPG merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru untuk meningkatkan kompetensi baik itu kompetensi professional, kompetensi pedagogic, kompetensi sosial maupun kompetensi kepribadian. Sehingga tidak diragukan lagi sekolah ini bisa menciptakan siwa yang dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu contoh adalah dari sisi prestasinya, SDN Sungapan bias mengantongi banyak penghargaan dari berbagai perlobaan baik di tingkat kecamatan, kabupaten bahkan provinsi. Misalnya saja, sebagai juara I lomba Qaligrafi tingkat kabupaten, juara III metematikan tingkat kecamatan, juara III siswa berprestasi tingkat kecamatan, juara II MTQ putri tingkat kecamatan, juara III pidato putra tingkat kecamatan, juara II sepak bola tingkat kecamatan dan masih banyak lagi penghargaan yang telah diperolehnya.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari seorang pemimpin atau kepala sekolah yang selalu komitmen membangun tim kerja yang epektif serta mengembangkan budaya mutu. Beliau mempunyai rencana dan bercita-cita menjadikan SD ini sebagai SD yang paling unggul dalam berbagai bidang di Kecamatan Cikembar khususnya, bahkan sampai tingkat Kab/Provinsi. ”Dukungan semua pihak serta penggalian potensi cukup bagus. Sehingga kami yakin SD ini akan mampu bersaing dengan sekolah lain,” tandas Kepala SDN Sungapan Sulaeman,S.Pd, kepada WWW.SUKABUMIZONE.COM.
Selain itu, ia pun menerapkan budaya kerja bagi seluruh tenaga pendidik yakni:
Disiplin, jujur, taat peraturan, kreatif, gesit/cekatan, dan inisiatif, mampu bertanggungjawab, serta peduli/sosial. ”Selain misi sekolah saya pun menerapkan kriteria seperti ini untuk mendongkrak kinerja pendidik di sekolah ini,”tuturnya.
TIGA LOKAL KELAS RUSAK RINGAN
Permen No 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana bahwa kapasitas maksimal ruang kelas untuk RSSN adalah 28 peserta didik. Sebab SD kini sekolah tersebut masih kekurangan prasarana sebagai –berikut :
1. Ruang kelas (28 Peserta didik/Ruang kelas)
2. Ruang perpustakaan
3. Laboratorium IPA
4. Ruang pimpinan
5. Tempat beribadah
6. Ruang UKS
7. Jamban
8. Gudang
9. Ruang sirkulasi
10. Tempat bermain/orahraga
Pada kenyataanya SD ini belum memiliki indikator minimal prasarana sebagaimana dimaksud. Untuk itu diharapkan pemerintah agar memperhatikan hal-hal tersebut, demi terciptanya suatu kegiatan pembelajaran yang kondusif, sehingga apa yang diharapkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dapat terwujud dengan sebaik-baiknya. Mungkin apabila dicermati dari sisi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan program yang digulirkan, sekolah itu memiliki kualitas yang memadai. Namun, jumlah kelas yang dimiliki belum menunjang sebab hanya memiliki 6 lokal untuk 12 rombongan belajar. Sehingga dalam satu kelasnya diisi oleh siswa yang cukup banyak yakni sekitar 60 orang yang jelas tidak sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). “Kami sudah mengajukan proposal kepada pemeintah tapi belum ada tanggapan yang pasti. Bahkan, bukan hanya kekurangan kelas tapi kami juga perlu merehab tiga lokal kelas yang kondisinya saat ini cukup mengkhawatirkan meskipun rusak ringan,” ujarnya.
Meski belum ada tanggapan yang pasti dari pemerintah. Ia akan berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk terus mendongkrak keberhasilan pendidikan di sekolah yang dipimpinya tersebut. “ Saya yakin dengan kebersamaan maka tujuan kami dapat tercapai sesuai dengan visi dan misi yang selalu kami pegang teguh,”imbuhnya. Salah satu contoh sekolah tersebut berhasil mendapat bantuan luar negeri yakni dari LSM arab Saudi untuk membanguan WC. “Meski bantuannya hanya untuk WC kami cukup bangga karena masih ada pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan,”paparnya. Selain itu, sebagai wujud kebersamaan dengan masyarakat sekolah tersebut akan secepatnya membanguan tembok penahan tanah (DAM) sebab sekolah tersebut dibangun di tahan yang cukup labil. “Kami akan mencoba untuk gotong royong dengan masyarakat untuk membangun DAM tersebut,”pungkasnya.Sep