“Lakukan Rehab Satu Lokal Kelas”SUKABUMI Kab,– Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kutamaneuh di Jalan Pajajaran Desa Cikujang Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, bekerjasama dengan masyarakat merehab sebuah bangunan semi permanen yang hampir ambruk karena sudah lama tidak diperbaharui. Peranserta masyarakat tersebut tentunya tidak terlepas dari peranan kepala sekolah yang telah mampu membedah pola pikir masyarakat untuk sadar terhadap dunia pendidikan.
“Alhamdulillah ternyata masyarakat disini cukup antusias terhadap pendidikan. Itu terbukti, dari dukungan mereka untuk merehab bangunan semi permanen bekas gudang yang semula hampir ambruk kini sudah dapat tipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ya, meskipun masih semi permanen tapi layak digunakan, “tutur Kepala Sekolah SDN Kutamaneuh Kuraesin kepada SukabumiZone.Com.
Menurutnya, dukungan dari masyarakat tersebut juga tidak terlepas dari rengrengan komite yang selalu membantu pihak sekolah. “Perehaban ini dilakukan atas dasar musyawarah wali murid beserta komite sekolah. Jadi sebenarnya, peranan yang paling utama dalam pembangunan ini adalah komite. Untuk itu, kami sangat berterimakasih kepada masyarakat dan komite yang mau berpartisipasi mendukung kemajuan pendidikan di SDN ini,”paparnya.
Ia mengulas, bahwa sekolah yang dipimpinya tersebut kekurangan tiga lokal kelas dari seluruh kelas yang dimiliki yakni sebanyak tujuh kelas yang dipergunakan 9 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 382 siswa. “Jadi kondisi saat ini cukup memprihatinkan dimana dalam satu kelas itu diisi sekitar 50 siswa dan itu jauh dari standar,”tandasnya.
Ia pun mengaku, sering meminta bantuan untuk pembangunan kepada pemerintah. Namun, hasilnya tetap nihil. “Mudah-mudahan harapan kami dapat dikabulkan oleh pemerintah demi kemajuan dan kualitas pendidikan. Bagai mana kami dapat mencetak anak didik dengan maksimal apabila sarana dan prasarananya tidak menunjang,”tandasnya. Sep
“Alhamdulillah ternyata masyarakat disini cukup antusias terhadap pendidikan. Itu terbukti, dari dukungan mereka untuk merehab bangunan semi permanen bekas gudang yang semula hampir ambruk kini sudah dapat tipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ya, meskipun masih semi permanen tapi layak digunakan, “tutur Kepala Sekolah SDN Kutamaneuh Kuraesin kepada SukabumiZone.Com.
Menurutnya, dukungan dari masyarakat tersebut juga tidak terlepas dari rengrengan komite yang selalu membantu pihak sekolah. “Perehaban ini dilakukan atas dasar musyawarah wali murid beserta komite sekolah. Jadi sebenarnya, peranan yang paling utama dalam pembangunan ini adalah komite. Untuk itu, kami sangat berterimakasih kepada masyarakat dan komite yang mau berpartisipasi mendukung kemajuan pendidikan di SDN ini,”paparnya.
Ia mengulas, bahwa sekolah yang dipimpinya tersebut kekurangan tiga lokal kelas dari seluruh kelas yang dimiliki yakni sebanyak tujuh kelas yang dipergunakan 9 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 382 siswa. “Jadi kondisi saat ini cukup memprihatinkan dimana dalam satu kelas itu diisi sekitar 50 siswa dan itu jauh dari standar,”tandasnya.
Ia pun mengaku, sering meminta bantuan untuk pembangunan kepada pemerintah. Namun, hasilnya tetap nihil. “Mudah-mudahan harapan kami dapat dikabulkan oleh pemerintah demi kemajuan dan kualitas pendidikan. Bagai mana kami dapat mencetak anak didik dengan maksimal apabila sarana dan prasarananya tidak menunjang,”tandasnya. Sep
“Lakukan Rehab Satu Lokal Kelas”SUKABUMI Kab,– Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kutamaneuh di Jalan Pajajaran Desa Cikujang Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, bekerjasama dengan masyarakat merehab sebuah bangunan semi permanen yang hampir ambruk karena sudah lama tidak diperbaharui. Peranserta masyarakat tersebut tentunya tidak terlepas dari peranan kepala sekolah yang telah mampu membedah pola pikir masyarakat untuk sadar terhadap dunia pendidikan.
“Alhamdulillah ternyata masyarakat disini cukup antusias terhadap pendidikan. Itu terbukti, dari dukungan mereka untuk merehab bangunan semi permanen bekas gudang yang semula hampir ambruk kini sudah dapat tipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ya, meskipun masih semi permanen tapi layak digunakan, “tutur Kepala Sekolah SDN Kutamaneuh Kuraesin kepada SukabumiZone.Com.
Menurutnya, dukungan dari masyarakat tersebut juga tidak terlepas dari rengrengan komite yang selalu membantu pihak sekolah. “Perehaban ini dilakukan atas dasar musyawarah wali murid beserta komite sekolah. Jadi sebenarnya, peranan yang paling utama dalam pembangunan ini adalah komite. Untuk itu, kami sangat berterimakasih kepada masyarakat dan komite yang mau berpartisipasi mendukung kemajuan pendidikan di SDN ini,”paparnya.
Ia mengulas, bahwa sekolah yang dipimpinya tersebut kekurangan tiga lokal kelas dari seluruh kelas yang dimiliki yakni sebanyak tujuh kelas yang dipergunakan 9 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 382 siswa. “Jadi kondisi saat ini cukup memprihatinkan dimana dalam satu kelas itu diisi sekitar 50 siswa dan itu jauh dari standar,”tandasnya.
Ia pun mengaku, sering meminta bantuan untuk pembangunan kepada pemerintah. Namun, hasilnya tetap nihil. “Mudah-mudahan harapan kami dapat dikabulkan oleh pemerintah demi kemajuan dan kualitas pendidikan. Bagai mana kami dapat mencetak anak didik dengan maksimal apabila sarana dan prasarananya tidak menunjang,”tandasnya. Sep
“Alhamdulillah ternyata masyarakat disini cukup antusias terhadap pendidikan. Itu terbukti, dari dukungan mereka untuk merehab bangunan semi permanen bekas gudang yang semula hampir ambruk kini sudah dapat tipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ya, meskipun masih semi permanen tapi layak digunakan, “tutur Kepala Sekolah SDN Kutamaneuh Kuraesin kepada SukabumiZone.Com.
Menurutnya, dukungan dari masyarakat tersebut juga tidak terlepas dari rengrengan komite yang selalu membantu pihak sekolah. “Perehaban ini dilakukan atas dasar musyawarah wali murid beserta komite sekolah. Jadi sebenarnya, peranan yang paling utama dalam pembangunan ini adalah komite. Untuk itu, kami sangat berterimakasih kepada masyarakat dan komite yang mau berpartisipasi mendukung kemajuan pendidikan di SDN ini,”paparnya.
Ia mengulas, bahwa sekolah yang dipimpinya tersebut kekurangan tiga lokal kelas dari seluruh kelas yang dimiliki yakni sebanyak tujuh kelas yang dipergunakan 9 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 382 siswa. “Jadi kondisi saat ini cukup memprihatinkan dimana dalam satu kelas itu diisi sekitar 50 siswa dan itu jauh dari standar,”tandasnya.
Ia pun mengaku, sering meminta bantuan untuk pembangunan kepada pemerintah. Namun, hasilnya tetap nihil. “Mudah-mudahan harapan kami dapat dikabulkan oleh pemerintah demi kemajuan dan kualitas pendidikan. Bagai mana kami dapat mencetak anak didik dengan maksimal apabila sarana dan prasarananya tidak menunjang,”tandasnya. Sep