Desa Gunungguruh Tingkatkan Potensi Diberbagai Sektor
Desa dengan nama lain, kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asa usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam pemerintahana Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah. Pemerintah desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarkat setempat.
Desa Gunungguruh
Memiliki luas wilayah 349.110 Ha dengan jumlah penduduk Desember 2010 = 9.617, memiliki 4 kedusunan 12 Rw dan 63 Rt. Selain itu juga memiliki Visi dan Misi yang cukup unik diantaranya:
VISI
Adanya perubahan masyarakat Desa Gunungguruh yang berakhlak mulia. Untuk meningkatkan daya guna dan berhasil guna menyelenggarakan Pemerintah,Pembangunan dan Kemasyarakatan.
MISI
1. Meningkatkan Kinerja Pemerintah
2. Menjalankan pembangunan sesuai dengan kemampuan program tugas dan kewenangan pemerintah Desa
3. Menumbuhj kembangkan musyawarah mupakat dan polah hidup gotong royong 4. Mencetak manusia yang beriman dan bertaqwa
5. Meningkatkan drajat kesehatan
6. Meningkatkan drajat pendidikan
7. Meningkatkan daya beli masyarakat (Ekonomi)
8. Menciptakan SDM yang berkualitas dan propesional
9. Menggali sumberdaya alam yang ada
10. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Sedangkan masyarakat memiliki mata pencaharian diantaranya adalah:
A. Petani Padi
B. Pengrajin Industri Genting, dan Bata Merah
C. Mebeler
D. Kasur Dll.
Seluruh keberhasilan dalam pemerintahan tentunya ditunjang oleh adanya seorang pemimpin atau Kepala Desa Gunungguruh yang cukup handal yakni Usep Saprudin. Menurut pria ramah ini mengingat hal tersebut upaya yang dilakukan untuk menjalankan program pembangunan yang ada dalam pola kebijakan adalah telah dibuat oleh para pelaku kegiatan di lapangan maupun secara administrasi sesuai Tupoksi masing-masing. Dengan melibatkan peran serta masyarkat unsur penyelenggara yang ada di Pemerintah Desa, Muspika dan Dinas terkait lainnya. “Inilah peran serta kami dalam kemitraan kerja dan pengawasan yang ada sehingga kami bekerja dituntut untuk lebih maju, propeional, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas,” ujar pria hobi membaca ini.
Ia berterimakasih kepada berbagai pihak serta meminta maaf atas segala keterbatasan yang ada. Dan kami pun menyadari atas segala keterbatasan bantuan pembangunan baik lewat Swadaya Masyarakat, Desa, Pemda, Provinsi, dan Pusat, “Kami tetap bersungguh-sungguh dan selalu optimis ke depan seperti yang tertera pada agenda program pembangunan, serta semua dukungan dari bebagai pihak,”pungkasnya. Sep
——-
Potensi Takol Bedug di Gunungguruh
Melihat lebih jauh tentang keberadaan seni bedung di Sukabumi. Yang konon seni ini mulai musnah seiring derasnya kemajuan teknologi dan masuknya budaya asing. Dulu, seni bedug memiliki karisma yang begitu menonjol di masyarakat. Namun, kini sebaliknya. Lantas siapakah yang bertanggungjawab untuk melestarikan budaya yang bernuansa religi ini?
(Penulis: Nursuhendar)
Dug…dug…tong…dug…dug…tung!!!
Itulah ketuk dan irama bersenandung lagu-lagu religi yang terdengar di sebuah sudut perkampungan. Jika dipandang kasat mata, tidak ada keistimewaan dari bentuk dan fisiknya. Bahkan, bukan hal yang aneh bagi warga di kampung yang tidak jauh dari Kota Sukabumi. Apa keistimewaan bedug dan kentongan, yang menjadi tradisi umat muslim untuk selalu setia bergelantung di area mesjid baik di perkampungan mapun di perkotaan.
Puji syukur kepada tuhan atas nikmat yang telah diberikan kepada mahluknya dimuka bumi. Kehidupan bukan sesuatu yang tabu, tapi hidup adalah sebuah bekal yang berkerudung ujian bagi umat manusia yang diberi nafsu, akal dan pengetahuan. Hidup juga seni yang berlandaskan budaya islam bagi yang merasa haba-Nya. Lantas kenapa seni itu dikatakan hidup?Sebab, tidaklah hidup satu atau beribu budaya apapun. Jika, dalam budaya itu tidak dihiasi nuansa seni !!!
Di suatu dusun yang letaknya enam kilo meter dari pusat kota, tokoh, anak muda bahkan anak-anak setara sekolah dasar (SD) pun turut serta melestarikan budaya islam (Bedug) yang telah begitu lama dirintis tokoh pendahulunya. Betapa tidak, seni dulag yang dimainkan lima personil itu, kemashuranya telah merambah kesemua sudut kampung bahkan perkotaan. Mungkin dominan orang memandang keindahan itu lewat kasat mata saja.Padahal, tidak dipungkiri melalui indra pendengaran irama apapun dapat dinikmanti dan dipahami lebih dalam.
Berbeda memang. Bedug adalah budaya turun temurun dari nafas islam yang melegenda. Lalu kenapa budaya ini kurang begitu diperhatikan dan mengapa anak muda masa kini lebih menanggapi rok, pop atau dangdut, apakah mungkin, seni bedung itu kampungan, serta apa iya, seni bedugkurang populer dar tertinggal sebab kurang mendapat dukungan? Padahal, sesuatu yang kecil akan menjadi besar bila sunguh-sungguh dalam melestarikannya dan merawatnya, keterbatasan wawasan dan pengetahuan sesorang, mungkin juga bisa menjadi sebuah alasan sebagai penghambat. Namun, tidak bagi Grup dulag Al’Falihin yang terletak di Kampung Neglasari RT 52/10 Desa Gunungguruh Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi. Mereka revolusi bagi jiwa dan negrinya. Kegigihan, tekun dan disiplin telah berbuah keberhasilan dalam mengantongi penghargaan seperti piala dan piagam baik tingkat kecamatan, kabupaten bahkan provinsi.
Dekungan dari pemerintah selalu dinantikan bahkan menjadi kahayalan bagi mereka bahwa suatu saat nanti dulag Alfalihin akan lebih besar. “Kami tidak muluk-muluk. Apabila ada perhatian pemerintah untuk pasilitas. Maka, kami akan membuat regenerasi seni bedug. Suara bedug ini mengandung makna,”ujar ketua seni dulag H. Rofiq kepada www.sukabumizone.com. (Bersambung…)
Berita terkini
Pemerintah Desa Gunungguruh Tingkatkan Pembangunan
SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Pemerintah Desa Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, optimalkan pembangunan diberbagai sektor. Hal itu, bertujuan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Tercatat pada tahun ini, ada beberapa pembangunan yang telah dan sedang dalam proses penyelesaian. Bahkan, tak sedikit wacana pembangunan dalam tahap pengajuan. “Baru-baru ini, kami sedang menyelesaikan PR menghadapi perbaikan jalan Kabupaten Sukabumi yang menghubungkan Kecamatan Gunungguruh dan Kecamatan Cisaat,”kata Kepala Desa Gunungguruh Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Usep Saprudin kepada wartawan www.sukabumizone.com Jum’at, (7/9).
Menurutnya, informasi yang telah diterima jalan tersebut akan di Hotmix. Karena itu, pihaknya melakukan penataan saluran air seperti drainase, gorong-gorong, tembok penahan tanah dan lain sebagainya. “Kami harap pada musim hujan nanti, air bah tidak kembali merusak jalan yang mudah-mudahan dapat diperbaiki akhir tahun ini,”tuturnya.
Ia berharap, pembangunan yang dikerjakan jasa pemborong itu, dapat terealisasi dengan maksimal. “Kualitas pembangunanya tidak mengecewakan masyarakat tentunya. Selain itu, kami berharap pemerintah yang di atas dapat secepatnya merespons pengajuan pembangunan yang telah kami ajukan sebelumnya,”pungkasnya. Sep/Met
Terkini
Pasca Banjir Hektaran Sawah Terancam Gagal Panen
SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Pasca banjir puhluhan hektar sawah di Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi terancam gagal panen. Dari data yang dihimpun www.sukbumizone.com, sedikitnya sebelas tanggul yang mengairi kurang lebih 30 Hektar sawah dibeberapa kedusunan tepatnya di Desa Gunungguruh Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi jebol akibat terjangan banjir Minggu, (02/12).
Kepala Desa Gunungguruh Usep Saprudin mengatakan, sementara sebelum ada bantuan dari pemerinta yang di atas. Pihaknya berupaya memperbaiki tanggul tersebut dengan gotongroyong masyarakat. “Dipastikan itu tidak akan bertahan lama. Sebab, perbaikan yang dilakukan hanya sebatas sementara. Kami bekerjasama menggerakan masyarakat untuk memperbaiki tanggul yang jebol dengan tanah yang kami masukan kedalam karung,”kata Usep kepada wartawan.
Menurtnya, pemerintah setempat tidak akan tinggal diam untuk secepatnya mengadukan permasalah itu kepada pemerintah melalui instansi terkait. “Baru-baru ini kami langsung melapor melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Sukabumi. Informasi sementara, anggaran untuk perbaikan baru akan keluar pada 2013 mendatang. Namun, upaya sementara yakni akan diberonjong,”tuturnya.
Ia mengimbau kepada para petani untuk tetap bersabar menunggu bantuan pemerintah. “Yang penting untuk sementara tanggul yang rusak diperbaiki meski tidak permanen,”ujarnya.
Selain itu, ia berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat secepatnya mengalokasikan dana untuk memperbaiki tanggul yang jebol tersebut. “Kami harap ada anggaran tanggap darurat. Sebab, apabila tidak secepatnya diperbaiki dengan sistem permanen kami cemas ada banjir susulan seiring curah hujan yang begitu tinggi pada bulan ini,”pungkasnya. Sep