“Perusahaan Lakukan Pertemuan Dengan Aparat Pemerintah”
SUKABUMI Kab,– Dugaan pencemaran yang diakibatkan limbah PT Kino di Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi terus menuai protes keras dari berbagai kalangan. Kini protes muncul dari lingkungan pendidikan yang posisinya tidak cukup jauh dari PT tersebut. Lingkungan pendidikan mengeluhkan atas dampak pencemaran seperti pencemaran udara, pencemaran air dan lain sebagainya.
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibodas A Nana Wasana,S.Pd, membenarkan atas dampak pencemaran yang terjadi. “Kami bersama anak sekolah disini benar-benar kena dampak dari pencemaran PT Kino, bau yang menyengat menjadi santapan kami sehari-hari. Bahkan, kemarinnya sumur kami pun tercemari sehingga ada sebagian siswa disini yang gatal-gatal,”tandas Nana saat dikonfirmasi WWW.SukabumiZone.Com di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Lanjut Nana dari awal pihaknya tidak alergi dengan adanya perusahaan di sekitar lingkungan sekolah. Namun, diharapkan ada timbal balik positif dari kalangan perusahan untuk dunia pendidikan. “Nyatanya sampai saat ini baru pencemaranya saja yang kami rasakan. Sementara partisipasi perusahaan terhadap dunia pendidikan sendiri belum ada,”ujarnya.
Ia berharap PT Kino bukan hanya menilai pencemaran yang terjadi hanya dirasakan lingkungan masyarakat. Sehingga, tidak pernah melibatkan pihaknya untuk duduk bersama pada pertemuan yang diadakan di balai desa setempat. “Kami sering mendegar perusahaan tersebut selalu mengadakan musyawarah dengan masyarakat setempat tentang dampak pencemaran yang terjadi. Namun, mereka tidak pernah melibatkan kami padahal baunya kebagian,”celenehnya.
Selain itu, ia menuntut adanya kontribusi yang dapat bermanfaat untuk pengembangan dunia pendidikan di daerah tersebut. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa kami tidak alergi dengan perusahaan tapi tolong perhatikan dampak-dampak yang dapat merugikan kami dan tolong ada kontribusi yang jelas sebagai bukti bahwa partisipasi perusahaan cukup baik,”harapnya.
Menanggapi keluhan tersebut Manajer Oprasional PT Kino Sukabumi Andreas yang dihubungi melalui telpon selulernya, hanya mengarahkan untuk menanyakan permasalahan tersebut kepada pemerintah setempat.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Kertaraharnya Enjang menegaskan, bahwa pihaknya telah membahas permasalahan pencemaran yang diakibatkan limbah perusahaan tersebut dan hasilnya sudah ada. “Tinggal menunggu realisasinya saja. Yang hadir pada saat musyawarah itu ada dari perwakilan masyarakat peduli lingkungan, ketua RT/RW, Muspika, kepolisian, TNI dan lain sebagainya,”terang Enjang.
Ketika ditanya tanggapanya terkait keluhan yang muncul malah dari lingkungan sekolah? Ia menjawab, dari pihak manapun keluhan tersebut muncul tetap perusahaan harus menetralisir dampak yang terjadi. “Siapapun dan dari manapun yang merasa dirugikan sah-sah saja untuk mengemukakan pendapat atau keritiknya. Namun, saya tidak sependapat apabila pencemaran yang muncul malah menjadi alasan supaya masyarakat atau kalangan manapun untuk mendapatkan kontribusi,”paparnya
Apabila ada pencemaran perusahaan harus mengatasinya hingga tidak ada lagi pencemaran baik polusi, pencemaran air dan lain-lain. “Lain lagi jika perusahaan ingin berpartisipasi sepeti memberikan bantuan sosial dan bantuan-bantuan lainya itu adalah kewajibanya terhadap lingkungan. Tapi jangan dikaitkan dengan pencemaran. Pokonya pencemaran ya pencemaran harus diatasi,”tuturnya. Ia mengimbau, kepada siapapun yang berharap ada bantuan dari perusahaan untuk menempuh prosedur yang benar. “Ajukan melalui pemerintah setempat suapaya kami pun dapat membantu dan dapat bertanggungjawab,”pungkasnya. Sep