SUKABUMI KOTA–Ratusan sopir dan kondektur bis angkutan jurusan Sukabumi-Bandung melakukan mogok kerja, kemarin. Sebanyak 90 bis tidak dioperasikan. Pasalnya para sopir merasa cemas buntut pengeroyokan seorang Sopir Hiba Utama, Amo Suramo (40) dan Kondektur Toni, oleh belasan perampok di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (16/1) malam.
Kepala Pull Hiba Putra Uday Sudayat (38) mengatakan, perampokan terhadap penumpang dan pemukulan seperti dialami Amo, sudah sering terjadi semenjak lima bulan kebelakang. Namun para sopir tidak berani melapor dengan alasan kalau melapor sopir tersebut malah menjadi sasaran perampok.
Bahkan tidak tanggung-tanggung perampok berjumlah sampai 14 orang dengan cara mencegat atau menjadi penumpang dan di tengah perjalanan langsung menghadang dan mengancam sopir untuk berhenti. “Perampokan ini sudah terorganisir bahkan beroperasi mulai dari pagi sampai sore dengan jaringan sangat kuat untuk sasaran hanya kendaraan bis Ekonomi Sukabumi-Bandung,” ujar Uday.
Kekhawatiran sopir dan penumpang yang merasa tidak nyaman apalagi kejadian ini sudah berkali-kali. Kejadian perampokan di wilayah perbatasan Kabupaten Bandung. “Wilayah TKP di Bandung, namun untuk sopir rata-rata warga Sukabumi, kami mengharapkan penindakan tegas oleh pihak kepolisian agar penumpang dan pengendara nyaman bertransportasi,” harapnya.
Salah seorang sopir yang pernah mengalami kejadian tersebut yaitu Yudi Mulyadi mengaku pernah mengalami kejadian serupa yaitu perampokan yang dijegal oleh puluhan perampok sekitar pukul 04.00 WIB dengan cara memberhentikan bis di Bandung.
“Saya pun pernah mengalami tapi saya takut untuk melapor takut jadi sasaran, buktinya saja teman saya jadi korban pemukulan perampok karena pernah melapor polisi,” ungkap Yudi.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Witnu Urip Laksana mengatakan, tindak lanjut informasi tersebut akan melakukan koordinasi dengan Polres Bandung bahkan ke Polda Jabar untuk penindakan perampok yang meresahkan masyarakat. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat terutama wilayah Bandung,” pungkas Witnu. Sep