SUKABUMI– Guna menghindari kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang disebabkan pohon tumbang, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Sukabumi, intensif melakukan pemangkasan pohon tua rawan tumbang. Apalagi belakangan ini, intensitas curah hujan relatif meningkat.
“Yang pasti, kami akan terus berusaha meminimalisasi kemungkinan pohon tumbang yang bakal menimbulkan korban jiwa. Salah satu cara efektif, dengan melakukan pemangkasan pohon,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) pada DKPP Kota Sukabumi, E. Wahyudin, Sm.H.K. didampingi Kepala Seksi (Kasi) Penataan dan Pemeliharaan Taman, Teten Agus, S.S.T.
Pemangkasan pohon diintensifkan karena selama beberapa pekan ini terjadi kasus pohon tumbang. Walaupun peristiwa pohon tumbang tak sampai menimbulkan korban jiwa, namun menyebabkan kerugian. Seperti menimpa mobil yang kebetulan sedang diparkir persis di bawah pohon, turut tertimpa.
“Selain itu, di beberapa tempat atau ruas jalan lainnya telah terjadi peristiwa serupa. Namun, alhamdulillah tak sampai memakan korban jiwa,” katanya.
Ketika ditanya ruas jalan yang menjadi konsentrasi pemangkasan pohon, Wahyudin menyebutkan, di antaranya ruas Jalan Raya Suryakencana, Bhayangkara, Secapa Polri serta sejumlah ruas jalan yang terdapat pohon tua yang membahayakan. “Kebetulan di beberapa ruas jalan tersebut masih banyak terdapat pohon tua yang rawan tumbang,” ujarnya.
Selain mengintensifkan pemangkasan pohon rawan tumbang, secara bertahap dilakukan upaya rehabilitasi pohon yang telah ditebang, yakni dengan penyulaman ulang pohon keras dan peredup di sekitar 19 ruas jalan di perkotaan Sukabumi. “Di sepanjang ruas jalan tersebut telah ditanami bermacam jenis pohon, ada sekitar 277 pohon,” katanya.
sumber:GM
Banjir Rob Rendam Beberapa Desa di Sukabumi
SUKABUMI–Sebanyak empat desa di Kecamatan
Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,
terendam banjir rob, Jumat (9/3). Akibat
banjir ini ratusan kepala keluarga terhambat
aktivitasnya. Empat desa tersebut adalah Desa
Mekarsakti, Mandrajaya, Ciwaru dan Tamanjaya.
“Kami sudah buka posko bencana banjir rob dan
rencananya akan membuka dapur umum di Desa
Mekarsakti,” kata Kepala Bidang Logistik dan
Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman
Susilo.
Dari data sementara BPBD, jumlah warga yang
terkena dampak bencana banjir rob mencapai 400
jiwa. Angka ini bisa bertambah karena data
tersebut bersifat sementara. Juga dengan
melihat kondisi air pasang laut yang masih
menggenangi rumah warga.
Banjir rob ini sebenarnya sudah terjadi sejak
Kamis kemarin. Saat itu ketinggian air yang
menggenangi rumah warga mencapai 1,5 meter.
Namun, saat ini ketinggian air sudah mulai
berkurang. Ketinggian air tinggal 70-75 cm.
Tetapi tetap saja aktivitas warga tetap
terganggu.
“Ini diakibatkan sarana jalan raya pun rusak
diterjang banjir rob. Banjir rob terjadi
sebagai akibat tingginya intensitas hujan dan
pasangnya air laut,” tambahnya.
Komandan Kodim 0607 Sukabumi yang juga sebagai
Wakil Satuan Koordinasi Pelaksana
Penanggulangan Bencana, Letkol (Inf) Mukhlis
mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan
personelnya untuk membantu warga yang menjadi
korban banjir. “Kami pun menyiagakan personel
kami selama banjir tersebut masih menggenangi
rumah warga,” ucapnya.
sumber:suara meredeka