SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Tim Disaster Victim Identification (DVI) menyatakan bahwa butuh waktu minimal dua minggu untuk melakukan pemeriksaan tes DNA.
“Waktu pemeriksaan kalau lancar mungkin dengan pemeriksaam DNA butuh waktu minimal dua minggu,” kata Direktur Eksekutif Komite Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Kombes Pol Anton Castilani di bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Jumat.
Prinsip kerja DVI adalah mengembalikan seluruh bagian tubuh korban kepada pihak keluarga dengan membandingkan DNA, katanya.
“Kita bisa membandingkan DNA, prinsip kerja DVI adalah akan mengembalikan seluruh bagian tubuh korban itu kepada pihak keluarga yang benar. Jadi tidak bisa memasukkan jasad korban sembarangan ke dalam peti untuk diserahkan ke keluarga korban,” kata Anton.
Semua dilakukan secara ilmiah dan sesuai standar internasional. Satu persatu potongan-potongan akan dianalisis ke keluarga yang benar, katanya.
Serpihan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang hilang kontak saat “demo flight” di atas Gunung Salak pada Rabu (9/5) banyak ditemukan di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
“Kalau dibandingkan serpihan yang ditemukan di Cidahu, Kabupaten Sukabumi, berdasarkan temuan tim SAR yang laporannya sampai kepada kami, lebih banyak di Desa Cipelang,” kata Asep Safrijal, staf Tramtib Kecamatan Cijeruk.
Ia menjelaskan, serpihan tersebut tepatnya ditemukan di Kampung Loji, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 12.00 WIB.
sumber:ANT