SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI- Pihak Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat, sampai Juli 2012 penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 615 kasus. Jumlah tersebut jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
Kalau selama 2011 lalu, dalam satu tahun tercatat 532 kasus. Ini jelas sangat perbandingannya sangat tinggi. Kalau jumlah 532 tercatat selama satu tahun, tapi saat ini jumlah 615 kasus ini tercatat hanya dalam kurun waktu enam bulan saja.
“Kenaikan ini memang sangat signifikan dibanding tahun sebelumnya,” Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jalal seperti diberitakan.
Tidak hanya mengalami peningkatan, dari enam bulan terakhir ini juga tercatat ada empat orang yang meninggal dunia akibat DBD tersebut. Padahal pada tahun sebelumnya, Dinkes Kota Sukabumi tidak mencatat satupun warganya yang meninggal akibat DBD tersebut.
Peningkatan tersebut dinilai Jalal, akibat kesadaran masyarakat yang minim. Selain itu, kondisi dilapangan memang banyak ditemukan genangan air yang menjadi sarang utama nyamuk aedes aegypti. “Kita juga sedang melakukan evaluasi akbiat kenaikan yang seolah tidak terkendali ini. Jangan sampai, penderita DBD terus bertambah dan mengakibatkan lebih banyak lagi korban jiwa,” lanjutnya.
Pihaknya mengaku, sudah optimal melakukan pencegahan mulai dari penyuluhan terhadap masyarakat akan bahaya DBD dan lainya. Bahkan dengan kenaikan ini, pihaknya mengaku melakukan koordinasi dengan Departemen Kesehatan (Depkes) agar dilakukan penelitian.
Pasalnya, pihaknya juga mengaku sangat kaget dengan kenaikan yang terjadi saat ini. “Kalau secara pengetahuan, saya rasa masyarakat Kota Sukabumi tahu apa itu DBD dan dampaknya. Namun memang, kesadaran masyarakat yang sangat minim. Makanya saya menghimbau, agar masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar jangan sampai penykait menular ini semakin merambah,” harap Jalal.
Lebih lanjut Jalal mengatakan, dari data yang masuk ke Dinkes Kota Sukabumi, sebagian besar penyebaran DBD terjadi diwilayah Kecamatan Baros. Bahkan di daerah tersebut, tercatat sudah ada korban jiwa.
“Kita juga sedang menyusun langkah untuk mengantisipasi terus merambahnya penularan penyakit DBD ini. Salah satunya, pada 18 Juli nanti akan dilakukan gerakan PSM dan mengundang seluruh kader untuk dilakukan penyuluhan,” pungkasnya.
sumber: JPNN