SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Sebagai daerah dengan wilayah terluas di Pulau Jawa dan Bali. Kabupaten Sukabumi tentunya sangat rawan akan tindakan kriminal.
Salah satu yang paling menyita perhatian adalah masalah penyelundupan imigran gelap, yang akhir-akhir ini kerap memanfaatkan wilayah selatan di Kabupaten Sukabumi sebagai tempat pemberangkatannya.
Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi, Letkol Inf. Fifin Firmansyah seusai upacara peringatan HUT TNI Ke-67tahun, di Lapangan Alun-alun Palabuhanratu, mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya penyelundupan imigran gelap, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.
Yakni, Babinsa Koramil, Babinkamtibmas, kepolisian serta Muspika mulai dari kecamatan, lurah, dan kepala desa bekerja secara bersama-sama menjaga wilayah agar jangan sampai daerah tersebut dijadikan tempat transit para imigran gelap.
“Sementara ini ada indikasi Kabupaten Sukabumi tempat transit para imigran gelap. Untuk itu kita sikapi agar jangan sampai terjadi, dengan sama-sama menjaga,” kata Fifin.
Saat ini setidaknya tercatat 15 koramil yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi, dengan jumlah personel sekitar 300 orang. Meski terbilang kecil, namun dengan jumlah tersebut kinerja prajurit diharapkan dapat maksimal khusunya dalam masalah pengamanan.
Mengenai perayaan HUT TNI ke -67 yang juga berbarengan dengan HUT Kabupaten Sukabumi yang juga usianya sama. Fifin menuturkan secara sejarah mengalami kesamaan, karena sejarah lahirnya Kabupaten Sukabumi berawal dari gerakan di Bojongkokosan, dimana warga menolak kedatangan Belanda.
“Disitu menunjukan awal mula sejarah berdirinya Kabupaten Sukabumi. Dan mempertahankan suatu wilayah itu tidaklah mudah,” katanya.
Jalannya upacara peringatan HUT TNI ke-67 berlangsung khidmat, dengan dihadiri Bupati Kabupaten Sukabumi, Sukmawijaya, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi, dan jajaran Muspida setempat. Setelah upacara dilaksanakan syukuran di Aula dengan acara simbolis potong tumpeng.
SBR: PRLM