SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Kasus flu burung pada itik juga belum selesai, saat ini ribuan ekor ayam kampung ditemukan mati mendadak dibeberapa daerah. Dari informasi yang dirangkum ribuan ayam yang mati mendadak itu tersebar di tiga provinsi diantaranya Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), Ade Meirizal Zulkarnain mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ribuan ekor ayam mati mendadak. “Kasus kematian ayam kampung paling banyak terjadi di Provinsi Jabar. Di Jabar, ada dua daerah berdekatan yang ribuan ekor ayamnya mati mendadak, yakni Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor,” kata Ade.
Sebanyak 2.500 ekor di Kecamatan Cicurug, Sukabumi dan sisanya sebanyak 5.500 ekor mati di Bogor. Sedangkan ayam mati mendadak di Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) sekitar seribu ekor dan Sleman, Yogyakarta sekitar 500 ekor.
Kematian ayam kampung ini dikhawatirkan diakibatkan flu burung. Sebab, momen matinya ribuan ekor ayam itu bertepatan dengan merebaknya wabah flu burung pada itik, beberapa waktu lalu.
Hasil sampel darah ayam mati mendadak sudah diambil Dinas Peternakan (Disnak) untuk diteliti lebih lanjut. Sayangnya, saat diminta konfirmasi terkait hasil pemeriksaan belum mendapatkan jawaban.
Lanjutnya, Himpuli menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai tertutup dalam menangani kasus flu burung. Kondisi ini sudah terlihat ketika masalah penyebaran flu burung pada itik muncul.
“Pada saat itu pemerintah pun tidak mengajak para peternak yang tergabung dalam Himpuli untuk berdialog menyelesaikan masalah flu burung. Padahal, keterbukaan informasi sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran flu burung,”tuturnya.
Lebih lanjut Ade menegaskan, Himpuli sudah melakukan penelusuran terkait kematian ribuan ekor ayam di Sukabumi dan Bogor. “Hasilnya, sumber bibit ayam kampung (DOC) di kedua tempat itu berasal dari tempat pembibitan yang sama di Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi,”tandasnya.
Informasi awal, ada dua jenis pembibitan ayam di sana, yakni ayam kampung dan ayam ras Grand Parent Stock (GPS) yang berasal dari Amerika Serikat. “Penggabungan ini dikhawatirkan menjadi penyebab merebaknya wabah flu burung pada ayam kampung,”tukasnya.
SBR: Rol