SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Hektaran sawah petani di Kampung Cirumput Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, terancam gagal panen. Pasalnya, hektaran sawah itu terkena imbas pembuangan air dari salah satu perusahaan ternama di Sukabumi. Sampai saat ini para petani berharap ada tindakan tegas dari pemerintah untuk mengatasinya.
Salah seorang petani di Kampung Padasuka Rt 01/06 Desa Kertaraharja Uloh mengungkapkan, sebelum ada perusahaan itu sawah miliknya aman. Tapi, kini sebaliknya. “Limpasan air dari pembuangan perusahaan sudah jelas merugikan petani. Sawah kami saat ini total gagal panen padahal, sebelumnya bisa menghasilkan beberapa kwintal padi,”ungkap Uloh saat ditemui wartawan www.sukabumizone.com beberapa waktu lalu.
Hal itu sudah terjadi selama empat bulan tutur Uloh. Namun, belum ada sedikit pun respon baik dari pemerintah maupun pihak perusahaan.”Kami telah mengajukan permasalahan ini kepada pemerintah setempat tapi, sampai saat ini belum ada respon yang jelas,” tuturnya.
Keluhan serupa dilontarkan salah seorang petani Kampung Cibodas Rt01/04 Desa Kertaraharja Sukandar menyesalkan, banjir kiriman dari saluran pembuangan air perusahaan itu cukup meresahkan. Bahkan, kerusakan sawah yang digarapnya telah mengurangi hasil tanam kali ini. ” Sebelum rusak padi yang dihasilkan dari sawah seluas 2500 m sebanyak 5 ton dan kini berkurang menjadi 4 ton saja. Yang lebih mengesalkan, air bah tersebut bercampur sampah sehingga sawah kami sebagian tertimbun,”ujarnya.
Sebab itu, ia pun berharap ada penyelesaian yang dapat memberikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak. “Asalnya tidak terkena banjir. Ya, kini harus kembali seperti semula. Pihak perusahaan harus bertanggungjawab dan pemerintah pun harus bisa mempasilitasinya,”harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Kertaraharja Dadan menjelaskan, piahaknya telah berupaya untuk membantu dan menjembatani keluahan para petani. “Kami sudah berusaha koordinasi dengan pihak perusahaan dan telah mengirimkan surat. Namun, disesalkan sampai saat ini pihak perusahaan bemum menanggapi,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah memberikan laporan kepada pemerintah yang di atas. “Karena banjir tepat berada di perbatasan dua desa yakni desa kami dan Desa Bojongraharja maka, kami pun melakukan kerjasama,”tandasnya.
Ia berharap, perusahaan secepatnya menanggapi permasalahan tersebut. Ia tidak berharap setelah ada eksen dari para petani baru perusahaan menyadarinya. ” Kami harap secepatnya perusahaan dapat duduk bersama,”tandasnya.
Di tempat terpisah, Camat Kecamatan Cikembar Dody Rukman M.S.Ip, juga berharap perusahaan dapat mengganti rugi seluruh sawah yang terkena dampak pembuangan air dari perusahan tersebut. “Kami sudah menerima laporan adanya keluhan petani di daerah tersebut. Kami pikir perusahaan telah memberikan tanggapan ternyata setelah kami cek ulang belum ada respon. Kami akan langsung meluncur ke perusahaan tersebut dan mudah-mudahan ada tanggapan yang baik,”pungkasnya. Dendi