SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Meski peraturan pemerintah tentang sekolah gratis di Sukabumi Jawa Barat terus berjalan namun, itu tidak menyurutkan animo masyarakat dan pihak sekolah untuk menggelar kenaikan kelas atau samenan secara meriah setiap tahunnya. Misalnya saja, SDN Leuwiliang dan SDN Pangantolan Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi mengadakan samenan dengan menampilkan berbagai kreasi siswanya.
Kepala Sekolah SDN Leuwiliang Ijang S.Pd diwakili seorang guru Supardi S.Pd.SD mengatakan, Acara yang merupakan agenda tahunan ini turut dihadiri beberapa tamu undangan diantaranya, Kepala UPTD, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan orang tua murid. Bahkan, mahasiswa dari fakultas Universitas Suryakancana (UNSUR) Cianjur turut memeriahkan acara tersebut dengan berbagai kegiatan.” Acara samenan diawali upacara adat sunda sebagai bentuk pelepasan siswa kelas enam yang berjalan meriah dengan menampilkan kebolehan para siswa di atas panggung misalnya saja, bernyanyi, tarian jaipong, pencak silat, Qosidah, dan puisi bahkan hiburan dari luar pun dangdut ikut serta memeriahkan,” kata Supardi kepada www.sukabumizone.com Senin, (17/06).
Lanjut Suarsa, acara samenan sebagai salah satu bentuk upaya masyarakat dan pihak sekolah dalam memeriahkan hasil lulusan UN.” Al-hamdullilah tingkat kelulusan siswa kelas enam dengan jumlah 22 orang di sekolah ini mencapai angka seratus persen diharapkan semua lulusan melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi,” paparnya.
Sementara itu, kenaikan kelas yang tak kalah meriah juga digelar SDN Pangantolan Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, samenan disekolah ini juga dimeriahkan berbagai kreasi anak seperti beberapa kesenian khas Jawa Barat yang langsung dimainkan para siswa seperti, kabaret, tarian khas sunda dan tarian modern, perpisahan, Qosidah, pidato, baja sajak, dongeng, dan lain sebagainya. Bahkan, bagi siswa yang berprestasi baik tingkat kecamatan, Kabupaten dan Provinsi langsung mendapat sambutan sekaligus menerima hadiah dari sekolah.
Kepala Sekolah SDN Pangantolan Ati Mulyati S.Pd menjelaskan, segala persiapan hingga pelaksanaan pentas kesenian pada kenaikan kelas tersebut diserahkan sepenuhnya kepada orang tua murid yang dikomandoi komite sekolah. “Acara ini selalu dilaksanakan sebagai tradisi akhir tahun yang senantiasa dinantikan para siswa, guru-guru, bahkan orang tua dan masyarakat sekitar, karena sudah tentu pada acara puncak samenan setiap siswa akan mendapatkan hadiah dan menampilkan prestasinya dihadapan para guru dan orang tuanya,”jelas Ati.
Ia berharap, dengan digelarnya acara tersebut masyarakat bisa mendukung dunia pendidikan.” Sebab pendidikan wajib belajar sembilan tahun untuk generasi bangsa sebagai landasan utama dalam hidup dalam bermasyarakat perlu diketahui dan ditanamkan,”pungkasnya. Dendi/Bambang