“Masih Ditemukan Pungutan dalam PPDB tingkat SD sampai SMA”
SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI — Unjuk rasa dilakukan ratusan warga Kota Sukabumi Senin (8/7), di Balai Kota Sukabumi. Aksi tersebut di duga dipicu janji Walikota Sukabumi yang akan membebaskan biaya penerimaan peserta didik baru (PPDB) mulai tingkat SD hingga SMA. Massa yang mayoritas ibu-ibu ini mengeluhkan masih adanya pungutan dalam PPDB di tingkat SMA mencapai sekitar Rp 500 ribu per siswa.
Mereka mengeluhkan pungutan-pungutan yang masih temukan pada saat PPDB.
Padahal mereka mengaku sebelumnya Walikota Sukabumi terpilih, Mohammad Muraz menjanjikan pendidikan gratis bagi warga miskin.
Sementara Koordinator Aksi yang tergabung dalam Forum Rakyat Miskin Bersatu (FRMB), Tatan Kustandi mengatakan, seharusnya pungutan biaya pendidikan mulai dari SD hingga SMA digratiskan. ” Alokasi anggaran pendidikan di Kota Sukabumi kan cukup besar, kenapa masih ada pungutan dalam penerimaan siswa baru di sejumlah sekolah,” tutur Tatan kepada wartawan.
Tatan menuturkan, pungutan dalam PPDB dinilai sangat memberatkan warga miskin. “di khawatirkan banyak siswa yang tidak meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi” tuturnya. Sehingga ia berharap pemkot benar-benar mewujudkan janjinya untuk menggratiskan biaya pendidikan.
Ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna di hadapan ratusan massa membenarkan masih adanya biaya pendidikan di tingkat SMA dan SMK. “Untuk tingkatan SD dan SMP sudah tidak ada lagi pungutan,” terangnya.
Lanjut Ayep, pungutan yang dibebankan sekolah ke orang tua harus didasarkan pada ketentuan yang berlaku. “Bila ada sekolah yang menerapkan biaya pendidikan mahal, maka akan diberikan tindakan oleh pemkot. Rencananya biaya pendidikan untuk tingkat SMA/SMK memang akan di gratiskan sama seperti SD dan SMP. Namun, kebijakan tersebut akan diberlakukan dalam beberapa tahun ke depan”, pungkasnya.
ROL