SUKABUMIZONE.COM — Kasus pembacokan pelajar kembali terjadi, kini Indra seorang pelajar SMK Pasundan Sukabumi Jawa Barat, menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan pelajar SMK swasta lainnya di Lapang Merdeka usai mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolahnya.
Ketika ditanya awal kejadiannya Indra mengatakan, tidak tahu apa-apa, karena biasa pulang lewat Lapang Merdeka. “Namun, tiba-tiba saya langsung dibacok dari belakang pelajar SMK lain,” kata Indra ketika mendapatkan penanganan medis di RSUD Syamsudin SH kepada wartawan.
Akibatnya pelajar yang duduk di bangku kelas X itu harus mendapatkan beberapa jahitan di bagian punggung dan harus dirawat intensif di rumah sakit karena banyak mengeluarkan darah. “Ketika kejadian dirinya hendak pulang ke rumah karena baru saja mengikuti MOS di sekolah, tapi saya diajak rekan-rekan ke Lapang Merdeka untuk “ngabuburit” atau menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa,”tuturnya. Namun, tiba-tiba dari arah belakang dirinya diserang dan tidak tahu jelas siapa yang membacoknya. “Rekan saya yang melihat kejadiannya langsung melarikan diri khawatir ikut jadi korban pembacokan,”ulasnya.
Petugas Polres Sukabumi langsung terjun ketika mendapatkan laporan adanya kasus pembacokan di Lapang Merdeka yang tidak jauh dari Polres tersebut, akhirnya polisi pun berhasil mengamankan 14 pelajar SMK AMS yang merupakan musuh dari pelajar SMK Pasundan. Dari tangan pelajar yang hendak tawuran tersebut polisi juga mengamankan beberapa senjata tajam, gir motor dan lain-lain.
Menurut pengakuan salah seorang pelajar yang tertangkap polisi berinisial TS mengaku, dirinya hanya diperintah senior atau kaka kelas untuk membawa senjata. “Saya tawuran karena disuruh senior, selain itu kami juga murid baru harus membawa senjata tajam atau gir untuk jaga-jaga dan menyerang sekolah lain yang kami anggap musuh,” tandasnya.
Polisi pun melakukan pendataan kepada seluruh pelajar yang ditangkap tersebut kemudian diberikan peringatan keras dari pihak kepolisian dan diwajibkan menandatangani surat perjanjian tidak akan tawuran lagi.
“Mereka yang tertangkap petugas kami berikan pembinaan dan dikembalikan lagi kepada pihak sekolah,” singkat Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso.
ROL