“Tunjang Mutu Pendidikan”
SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Sujumlah Sekolah Dasar Negri (SDN) di Kecatamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, masih banyak ditemukan sekolah yang belum memenuhi standar prasarana.
SDN Leuwiliang dan juga SDN Kebonjati misalnya, sampai saat ini belum mempunyai perpustakaan, lab IPA, Mushola dan lain sebagainya. Pemerintah dinilai lamban dalam memberikan bantuan sebab, hingga kini banyak permohonan prasarana penunjang kualitas dan mutu pendidikan belum dipenuhi.
Kepala SDN Kebonjati Asep Suganda mangatakan, sekolah yang didirikan di tahun 1980 yang memiliki jumlah siswa sebanyak 106 orang juga mempunyai delapan lokal kelas satu diantaranya terpaksa dipergunakan kantor.” Mungkin jika melihat dari kondisi dan jumlah siswa, sekolah kami ini sudah layak memiliki Gedung Perpustakaan, sehingga siswa dapat memanfaatkan waktu istirahat dengan membaca buku, yang otomatis berpengaruh terhadap pengetahuan mereka,” kata Asep kepada www.sukabumizone.com. Lanjut Asep, pikanya telah berupaya maksimal untuk mengajukan hal tersebut salah satunya dengan cara mengajukan proposal. Namun, hingga kini belum ada respons yang jelas dari pemerintah.” Kami berharap proposal yang telah kami sampaikan mendapat tanggapan yang serius dari pemerintah,” ujarnya.
Ditempat yang berbeda, Kepala SDN Leuwiliang Ijang menjelaskan, saat ini sekolah yang dipimpinnya, mempunyai jumlah siswa sebanyak 103 orang serta memiliki enam lokal kelas dan satu kantor.” Yang kami inginkan pemerintah bisa membantu melengkapi sarana dan prasarana sekolah ini seperi membangun Gedung Perpustakaan dan mambangun Mushola,” jelas Ijang.
Menurutnya pentingnya perpustakaan yakni bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, melancarkan, memahami bacaan, dan menjadikan anak giat membaca. “Selain itu, juga sebagai tempat penyimpanan dokumentasi buku pelajaran milik
sekolah maupun perlengkapan olah-raga,” paparnya.
Berulangkali ia menegaskan, pemerintah harus melengkapi Sarana Prasarana yang sampai saat ini masih dinilai banyak kekurangan. “Kami mohon pemerintah segera menurunkan bantuaan dan bisa melihat mana yang benar-benar membutuhkan dan mana yang tidak, supaya ada pemerataan pembangunan,” tandasnya.
Bupati Sukabumi Sukmawijaya menanggapi, bantuan untuk sekolah yang kekurangan sarpras karena rusak atau kurang di Kabupaten Sukabumi telah menjadi agenda pemerintah. “Namun, yang jadi persoalan adalah anggaran pemerintah yang tidak sebanding dengan jumlah sekolah rusak saat ini. ” ujar dia.
Meski demikian pihaknya akan berupaya mengalokasikan bantuan semaksimal mungkin. “Sementara ini kami harap pihak sekolah dapat bersabar. Ya, pelihara dulu apa yang ada saat ini,” singkatnya. Dendi/Her