“Belum Nikmati Listrik”
SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Puluhan warga Kampung Cikarang Desa Sukamaju Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, menunggu adanya jaringan listrik. Pasalnya, sampai saat ini puluhan warga tersebut belum menikmati listrik. Bahkan, selain menggunakan lentera banyak diantaranya nekad levering (nyolok listrik) padahal keberadaan KWH jaraknya ratusan meter dari rumah warga dengan menggunakan kabel yang jauh dari standar. Ironisnya, kondisi seperti itu dinilai belum mendapatkan tanggapan serius dari PLN dan pemerintah. Sehingga beberapa tahun kebelakang dikabarkan ada korban jiwa akibat tersengat listrik.
Salah seorang warga Kampung Cikarang Desa Sukamaju Kecamatan Nyalindung Supendi mengungkapkan, keadaan seperti ini telah lama dirasaka warga Cikarang. Ia pun tak memungkiri telah melakukan levering dari KWH yang jaraknya ratusan meter ke tempat tinggalnya.” Saya beserta warga yang lain sudah mengajukan permohonan pada PLN. Namun, entah kenapa saat ini belum ada tanggapan yang serius,” ungkap Supendi ketika dijumpai wartawan www.sukabumizone.com beberapa waktu lalu.
Lanjut Supendi, sejumlah warga terpaksa melakukan levering karena ingin menikmati listrik meskipun kabel yang digunakan tidak berstandar. Ia juga mengetahui dampak yang bakal terjadi selain mengancam keselamatannya juga mengancam orang lain.” Harus bagaimana lagi pak. Bertahun-tahun kami belum menikmati listrik padahal di zaman yang sudah merdeka ini tidak semestinya ada warga yang belum menikmati listrik. Ya, jadi kami nyatakan belum merdeka,” tandasnya.
Ia berharap, intansi terkait baik PLN maupun pemerintah dapat memerdekakan daerahnya untuk menikmati listrik.” Tentunya apabila sudah terpasang jaringan kami tidak terhantui rasa takut karena tersengat listrik. Sebenarnya kami sadar nyolok listrik sangat berbahaya,” ulasnya.
Di tempat yang berbeda, masih warga Kampung Cikarang Desa Sukamaju Kecamatan Nyalindung Supandi yang juga sebagai Kepala Sekolah Dasar Negri (SDN) Cikarang mengatakan, tidak adanya jaringan listrik selain menghambat pertumbuhan ekonomi warga juga berdampak pada kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang diterapkan pada tunas bangsa.” Sementara ini, kami tidak dapat berbuat banyak untuk memperkenalkan Iptek kepada siswa,” kata Supandi.
Bukan hanya itu, anak-anak di rumahnya pasti sulit belajar di malam hari karena tidak ada aliran listrik.” Kami berharap secepatnya pemerintah terkait bisa mendengar dan menanggapi keluhan kami,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Manajer PT. PLN Rayon Cikembar Aas Kosasih Permana melalui SPV. Administrasi Widianto menjelaskan, telah menerima laporan dari warga Cikarang serta akan melakukan servey ke lapangan.” Kemungkinan besar di minggu ke dua Oktober 2013, kami akan menerjunkan tim survey,” jelas Widianto.
Ada dua kriteria yang akan diterapkan untuk menarik jaringan ke daerah tersebut menurut Widianto. Yakni, setelah hasil survey anggaran perluasan jaringan tidak terlalu besar maka akan dilakukan oleh PLN.” Namun, sebaliknya apabila anggaran besar akan di ajukan kepada pihak pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pedapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan program listrik masuk desa (Lisdes),” paparnya.
Ia menghimbau, agar warga tidak melakukan levering karena PLN tidak mengajurkan hal tersebut.” Selain dapat membahayakan pelaku levering juga dapat membahayakan warga lainnya,” tandasnya.
Selain itu, jangan sekali-kali menggunakan jasa calo karena hanya akan merugikan.” Apabila pelanggan memiliki keluhan lebih baik hubungi kantor PLN terdekat atau Call Centre 123. Kami juga berharap warga tetap sabar karena PLN tidak tinggal diam. Sekali lagi kami tekankan berhati-hati dalam levering ,” pungkasnya. Sep/ Deni