“Harus Cepat Diatasi”
SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI — Tingginya angka aksi tawuran di Kabupaten Sukabumi harus diatasi. Sebab, telah banyak pelajar menjadi korban dari luka-luka sampai tewas.
“Tawuran sudah sangat serius serta harus cepat ditangani,” kata pengamat pendidikan dari Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mukhlisin, Sukabumi, Deden Muhlisin.
Perlunya penekanan nilai agama dalam mengatasi masalah pelajar di sekolah maupun lingkungan keluarga merupakan salah satu upaya ujar Deden. Saat ini, materi keagamaan di sekolah seperti tingkat SMA masih minim jika dibandingkan dengan bidang lainnya.
Materi pendidikan agama harus memiliki porsi banyak untuk perbaikan moral generasi bangsa. Untuk sepekan, materi pendidikan agama hanya diajarkan sekitar dua jam saja.
Ia berharap pemerintah serius membenahi aspek moral dan keagamaan para pelajar. “Moral yang baik akan mengurangi bahkan menghilangkan tradisi tawuran antar pelajar di Kota/Kabupaten Sukabumi yang sudah meresahkan masyarakat,”tuturnya.
Selain itu, masyarakat pasti mendukung kebijakan peduli pada perbaikan moral dan akhlak pelajar. Apalagi, setiap orangtua mengharapkan anaknya berkelakuan baik dan tidak terlibat dalam tawuran pelajar.
Dilaporkan, gara-gara menghindari tawuran dua pelajar SMK Negeri 1 Cibadak, Kabupaten Sukabumi akhirnya tewas Sabtu (9/11) sore. Korban meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Cimahi, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak.
Dari informasi, kedua pelajar tercebur ke sungai saat menghindari pelajar dari SMK swasta di Jalan Lodaya, Desa Karangtengah, Cibadak.
Awalnya, Pelajar SMK 1 Cibadak menaiki kendaraan truk yang melintasi SMK swasta di daerah Lodaya. Disinyalir takut dihadang, pelajar SMK 1 Cibadak yang berjumlah puluhan tersebut berlarian menyelamatkan diri. Naas, dua pelajar tercebur ke sungai dan terbawa arus.
ROL