SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikupa Jalan Cikupa Desa Nyalindung Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, berhasil merealisasikan Bantuan Siswa Miskin (BSM) kepada puluhan siswa kurang mampu. Bahkan, dari jumlah siswa yang masuk kategori tidak mampu dapat diperjuangkan pihak sekolah hingga berhasil seratus persen. Bantuan dari pemerintah melalui BSM itu bertujuan untuk para siswa dari kalangan kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan serta mengurangi jumlah siswa putus sekolah akibat permasalahan biaya.
Kepala SDN Cikupa Edi Sumitra S. Pd yang juga sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Nyalindung
menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya memiliki siswa sebanyak 97 siswa. Namun, ironisnya siswa yang menerima BSM hanya 22 siswa dengan nilai nominal sebesar Rp. 425 ribu per orang.” Yang menerima BSM siswa yang memiliki BLSM dari desa. Padahal, dilihat dari faktanya masih banyak siswa masuk kriteria tidak mampu,” kata Edi kepada www.sukabumizone.com Jum’at, (13/12).
Menurutnya, banyak kendala yang ditemukan salah satunya akurasi data siswa. ” Banyak nama siswa dan orang tua tidak sesuai dengan nama yang ada di raport, KTP, dan lain sebagainya. Itu jadi hambatan dan bisa menggagalkan pencairan BSM,”tuturnya.
BSM langsung diambil orang tua siswa lanjut Edi, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir. “Alhamdulillah, di sekolah kami bisa cair seluruhnya,”ujar dia.
Ia pun memberikan saran kepada sekolah yang belum melakukan pencairan agar dapat melengkapi seluruh persyaratan sebelum mengambil anggaran tersebut di tempat yang telah ditentukan. ” Yang pasti harus teliti seperti pada nama siswa, jika hurufnya salah satu huruf saja maka BSM tidak dapat dicairkan dan harus kembali meminta keterangan dari pihak terkait seperti sekolah dan desa, “tandasnya.
Sementara ini pencairan dapat dilakukan hanya di satu tempat untuk Kecamatan Nyalindung yakni, di salah satu bank yang berada di Pangleseran. “Sebenarnya agar report sebab jaraknya lumayan jauh dari sekolah kami. Ya, kalau bisa dapat dikembalikan melalui POS, “harapnya. Dendi