“Siswa SDN Cijangkar Belajar Digilir”
SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI–Bantuan pemerintah berupa sarana dan prasarana (Sarpras) penunjang pendidikan di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dinilai lamban. Bagaimana tidak kondisi beberapa Sekolah Dasar (SD) yang besetatus Negeri di kecamatan itu tampak memprihatinkan. Selain banyak bangunan yang rusak ringan hingga berat, ada juga sekolah yang tidak memiliki bangunan sesuai standar sehingga siswa harus rela berjejal dalam satu ruang kelas untuk menimba ilmu.
SDN Cijangkar di Jalan Raya Sagaranten Km 115 Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi salah satunya, yang sampai saat ini masih ngantri untuk mendapatkan bantuan guna melengkapi kekurangan lokal kelas yang telah dimilikinya saat ini. ” Berbagai upaya telah kami lakukan. Namun, sampai saat ini belum membuahkan hasil terus dan terus nihil,” keluh Kepala SDN Cijangkar Edi Sumitra diwakili Salah Seorang Guru yang juga memiliki tugas sebagai Bendahara di sekolah tersebut Uga Jayasantika kepada wartawan www.sukabumizone.com Rabu, (9/1). Miris SDN yang seharusnya memiliki jumlah lokal sebanding dengan jumlah siswa ini malah jauh dari standar. Dari data yang dihimpun, sekolah yang hanya beberapa meter dari jalan raya itu hanya memili enam lokal kelas untuk menampun 326 siswa. ” Bahkan dari enam lokal yang ada satu diantaranya rusak berat atapnya lapuk, genting bocor dan jendelanya pun sudah tidak berkaca. Harus berbuat apalagi kekurangan lokal membuat kami harus rela melihat ratusan siswa mengisi ruangan yang sudah tidak layak huni tersebut,”tandasnya.
Sistem pembelajaran akhirnya harus digilir dengan cara sif pagi dan siang. Sistem seperti itu, tentu tidak epektif dalam menerapkan seluruh materi kepada siswa. ” Siswa pun terlihat banyak yang tidak konsentrasi dalam menerima materi yang kami berikan, ” cetusnya.
Lembih lanjut ia menjelaskan, rasio siswa di daerah tersebut cukup tinggi sehingga harus diimbangi dengan sarpras yang memadai. “Kami harap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk penambahan lokal sebanyak enam lokal lagi agar seluruh siswa tidak belajar dalam kondisi kurangnyaman,” pungkasnya. Dendi