PPNI Kabupaten Sukabumi Peran Aktif Tekan AKI dan AKB
SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI–Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, turut serta berupaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Sukabumi. Dari informasi yang diperoleh www.sukabumizone.com, sepanjang 2013 telah ditemukan 77 kasus AKI di Kabupaten Sukabumi dan AKB sekitar 324 kasus.” AKI dan AKB di Sukabumi merupakan angka tertinggi di Jawa Barat,” kata Ketua PPNI Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid Rabu, (15/1).
Menurutnya, salah satu dari peran dan fungsi perawat adalah mendukung penurunan AKI dan AKB. Diantaranya, terjun secara langsung kepada sasaran juga melalui penyuluhan di Puskesmas, Posyandu dan forum masyarakat lainnya. ” Yang kami lakukan misalnya, Imunisasi, Pengukuran Berat Badan dan Tekanan Darah baik kepada ibu hamil maupun bayi. Itu salah satunya, yang dapat dilakukan perawat. Selain itu, memberikan penyuluhan dengan asuhan keperawatan,” tuturnya.
Lebih lanjut Harun menjelaskan, perawat yang berada di Puskesmas diwajibkan untuk melaksankan perawatan kesehatan masyarakat sekaligus Surpelen untuk penemuan kasus di lapangan.” Sasaran pokok dalam mendukung akselerasi AKI dan AKB adalah keluarga yang beresiko tinggi seperti ibu hamil dan keluarga miskin,” tandasnya.
Tidak hanya itu, dalam memberikan pembinaan banyak hal yang harus disampaikan perawat kepada kelompok resiko tinggi misalnya, usia ibu hamil harus memenuhi syarat. ” Jangan sampai ibu hamil di usia remaja yang belum siap untuk hamil sehingga beresiko tinggi terhadap AKI dan AKB. Ya, minimal di atas 25 tahun itu baru masuk kategori aman,” sahutnya.
Bukan hanya itu ulas Harun, faktor penyakit seperti TBC, tekanan darah tinggi maupun penyakit lainnya juga sangat berpengaruh terhadap keselamatan ibu hamil dan bayi. “Ibu hamil harus dapat memeriksakan dirinya agar tidak masuk kategori tadi,”ulasnya.
Sementara itu, kendala yang di jumpai perawat dalam menurunkan AKI dan AKB. Yakni, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atau jumlah perawat yang tidak sebanding luas wilayah Sukabumi. Sehingga, berdampak pada pemerataan jumlah perawat ke pelosok pedesaan. “Kualitas para perawat pun masih perlu ditingkatkan melalui bimbingan teknis, padahal jika dilihat dari segi anggaran kami nilai belum berpihak kepada perawat. Yang terakhir, sarana prasarana juga belum menunjang,” pungkasnya. Dendi