“Mayoritas Guru Tak Paham IT”
SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Terlambatnya pencairan tunjangan sertifikasi 2014 bagi guru dan kepala Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, diakibatkan akurasi Data Poko Pendidikan (Dapodik) yang kurang benar. Hal tersebut, juga dipicu ketidak pahaman Kepala SD dan guru terhadap teknologi. Apalagi, syarat pencairan sertifikasi tergantung pada pengisian data Dapodik yang diunggah secara online. Dari data yang tercatat ada sebanyak 6000 guru di Kabupaten Sukabumi penerima sertifikasi 2014.
“Mayoritas para kepala sekolah dan guru ini lebih mengandalkan jasa operator sekolah yang memiliki tugas cukup berat,” kata Kepala Seksi (Kasi) P2TK SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Hamdani S. Pd kepada wartawan www.sukabumizone.com ketika dijumpai ruang kerjanya Senin, (28/04).
Lebih lanjut ia menjelaskan, seharusnya kepala sekolah atau guru penerima sertifikasi ini tidak menggantungkan pengisian Dapodik kepada operator melainkan diisi langsung masing-masing penerima. ” Memang seharusnya seperti itu sebab, jika ada satu saja variabel tak diisi maka, data secara keseluruhan tidak bisa diterima sistem. Ya, salah satu contoh saya mengajar, tapi rombongan belajarnya (rombel) tidak diisi, bagaimana bukti mengajarnya,” jelas pria ramah itu.
Lebih berbahaya lagi tutur Hamdani, jika sistem menerima namun pengisian data salah maka dana sertifikasi bisa masuk rekning orang lain. ” Nah, disini juga harus diperhatikan jika datanya tidak lengkap atau salah sasaran bisa fatal akibatnya,” tutur Hamdani.
Karena itu ia berharap, kepala sekolah dan guru penerima tunjangan ini bisa memahami betul tentang Information Teknologi (IT). ” Mudah-mudahan minggu depan dana ini bisa cair seiring penyerahan data yang akurat,” pungkasnya. Dendi