SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Padatnya arus lalulintas di sepanjang Jalur Sukabumi, Bandung dan Cianjur Jawa Barat, berdampak pada tingginya angka kemacetan. Ironisnya, pemerintah sampai saat ini tak kunjung memberikan solusi agar masalah tersebut segera teratasi. Tingginya volume kendaraan merupakan salah satu faktor yang kini menjadi sorotan.Dari informasi yang diperoleh penumpukan kendaraan kerap terjadi pada Pukul 07:00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, ditambah banyaknya kendaraan pribadi, umum dan lalulalang karyawan pabrik menjadi pemicu kemacetan di jalur tersebut.
Salah seorang warga Ciaul Sukabumi Egi (22) mengaku tidak asing dengan kemacetan di jalur itu. Sebab, kemacetan sudah menjadi pemandangan biasa bagi warga yang hampir setiap hari melihatnya.” Macet itu biasa Pak. Seharusnya, pemerintah memberikan upaya yang maksimal,”kata Egi kepada www.sukabumizone.com beberapa waktu lalu.
Selain itu, kemacetan di jalur tersebut dikeluhkan para pengguna kendaraan terutama para sopir serta para penumpang angkutan umum. Tak jarang pula para penumpang yang sangat berkepentingan terpaksa turun dari angkutan umum itu lalu memilih berjalan kaki. Panjangnya kemacetan membuat para penumpang tak sabar sebab kendaraannya sulit untuk berjalan, baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat hal ini pun bukan di alami oleh para penumpang tetapi juga salah seorang sopir angkutan umum dodi (23) yang setiap harinya mengopreasikan angkot Sukabumi – Sukaraja mengatakan, dirinya kesal dengan kemacetan yang setiap hari selalu terjadi di lintas jalan tersebut. ” Sebagai sopir yang penghasilan saya setiap hari tergantung dengan jalan benar-benar keteteran. Misalnya, jalan ini lancar kami pun bisa 2 atau 3 rit narik dalam sehari tapi kalau keadaan jalan yang setiap harinya macet begini yang ada saya tida bisa beroperasi.” ujarnya.
Di tempat yang berbeda salah seorang pengendara Hadi (45) mengeluhkan, kemacetan ini membuat dirinya malas untuk bepergian. Sebab itu, Ia berharap kemacetan ini bisa ditangani pemerintah.” Selain itu, disisi lain pemerintah harus bisa mentertibkan trotoar dari pedagang kaki lima karena itu pun bisa menjadi penyabab terjadinya kemacetan. Ya, biasa dipake penjalan kaki kini beralih menjadi tempat pedagang kaki lima otomatis badan jalan digunakan juga para pejalan kaki, tentunya membuat ruas jalan menyempit. Karena itu, kendaraan dengan pejalan kaki berdesakan.” Katanya.
Hal ini pun tentunya menjadi perhatian satuan Polantas polres Sukabumi, yang mengerahkan sedikitnya 20 personil setiap hari yang di tempatkan di beberapa titik yang menjadi penyebab kemacetan”,pungkasnya. Restu/Sukoco