SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Tingginya angka gangguan listrik yang kerap terjadi sedikit demi sedikit mulai terkikis di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Sukabumi Kota Area Sukabumi Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB). Hal itu, seiring dengan upaya keras yang dilakukan PLN bekerjasama dengan tim rekanan. Seperti, melakukan perbaikan teknis dan nonteknis yang telah menjadi agenda utama PLN. Diantaranya, pemangkasan pohon (ROW) yang berjarak tiga meter dari jaringan milik PLN, mengganti material yang rusak serta material yang sudah tua dan lain sebagainya.
Manajer PLN Rayon Sukabumi Kota Zaenal Arifin melalui Analisis Kinerja Priyo Sujono mengatakan,
untuk mencegah gangguan yang terjadi beberapa bulan ke depan pihaknya telah melakukan perbaikan dari semua sisi.” Namun, masalahnya bila musim hujan potensi angka gangguan kerap terjadi hingga listrik padam. Akan tetapi jika musim kemarau layang-layang merupakan faktor utama penyebab gangguan saat ini,” kata Priyo kepada www.sukabumizone.com Senin, (15/09).
PLN Rayon Sukabumi Kota memiliki tujuh Peyulang lanjut Priyo. Terdiri dari Penyulang Pemuda, Penyulang Kota, Penyulang Kadupugur, Penyulang Cipanengah, Penyulang Pramuka, Penyulang Pabuaran dan Penyulang Mangkalaya.” Dari tujuh penyulang yang ada terdapat beberapa kali gangguan di dua penyulang yakni, Penyulang Pabuaran tiga kali gangguan serta Penyulang Kadupugur satu kali gangguan terhitung per 30 Agustus 2014,” tandasnya.
Untuk itu, PLN terus mengencarkan pemeliharaan jaringan dari pepohonan, hewan, petir dan lainnya.” Itu sudah menjadi agenda PLN meski cuaca tidak mendukung kami akan terus berupaya melakukannya dengan baik,” tuturnya.
Ia manambahkan, agar semua kinerja PLN berjalan mulus demi meningkatkan kualitas mutu pelayanan pelanggan. Maka, diharapkan pelanggan yang memiliki pohon lebat yang dekat dengan media PLN agar merelakannya dipangkas.” Selain itu, untuk penghobby layang-layang agar tidak bermain dekat dengan jaringan PLN karena itu bisa mengakibatkan gangguan hingga listrik padam,” pungkasnya. Nur