SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI– Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, melalui UPTD Puskesma se-Kabupaten Sukabumi kembali menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Program tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. Pelaksanaan BIAS di UPTD Puskesmas Gunungguruh salah satunya yang mendapat sambutan positif dari semua kalangan terutama Dinas Pendidikan.
Kepala UPTD Puskesmas Gunungguruh melalui Petugas Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Eri Kustiawan mengatakan, sasaran BIAS di Gunungguruh dari 19 SD/MI ada sebanyak 805 anak. ” Jika dilihat tahun sebelumnya kami berhasil seratus persen merealisasikan program ini,” kata Eri kepada www.sukabumizone.com beberapa waktu lalu.
Menurutnya, BIAS sangat penting, karena imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi anak terhadap penyakit sampai usia anak sekolah. Sebab itu, pemerintah menyelenggarakan imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah dasar atau sederajat yang pelaksanaannya serentak.
Lebih lanjut ia menjelaskan, imunisasi lanjutan bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan di atas ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan. “Imunisasi yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT) dan Vaksin Campak untuk anak kelas 1 serta vaksin Tetanus difteri (Td) pada anak kelas 2 atau 3 SD atau sederajat,” tuturnya.
Pemberian imunisasi bagi anak usia SD merupakan komitmen pemerintah ujar Eri, dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dimana imunisasi merupakan salah satu pencegahan penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh secara terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan.
“Kami pun mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung program imunisasi ini, supaya seluruh anak sekolah bisa mendapatkan imunisasi.
Dan bagi anak yang tidak masuk saat kunjungan imunisasi ke sekolah maka, orang tuanya mengantar ke Puskesmas terdekat agar mendapatkan imunisasi. Sedangkan, untuk anak yang sedang sakit pemberian imunisasi ditunda dan akan dilanjutkan setelah sembuh,” pungkasnya. Sep