SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI– Lapisan masyarakat yang tergabung dalam wadah Gerakan Ormas Islam Bersatu (GOIB) ontrog Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi di Jalan Pelabuhan II Km. 6 Lembursitu, Kamis (30/10). Pasalnya, Ormas yang bernuansa Islam tersebut, menuntut penuntasan dugaan penyelewengan penyelenggaraan haji di Kabupaten Sukabumi.
Bahkan, mereka sempat melakukan aksi menutup akses transportasi di Jalan Palabuhan II Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi. Peristiwa itu, terjadi akibat para demonstran sempat ditahan puluhan anggota Polres Sukabumi Kota di depan Kantor Kemenag. Otomatis, ruas jalan menuju ke pusat Kota Sukabumi dan ke arah Cikembar Palabuhanratu sempat terhenti hingga beberapa kilometer sehingga kemacetan pun tak terhindarkan.
Ketua Ormas GOIB Sukabumi Asep Sirojudin mengatakan, pihaknya menuntut dan mendesak Kemenag Kabupaten Sukabumi untuk melakukan pembenahan internal dan membersihkan institusi dari praktek-praktek yang bertentangan dengan hukum syariat agama Islam dan hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdampak pada kerugian umat Islam.” Kami ingin tahu penjelasan dengan sebenar-sebanarnya terkait kecurangan manipulasi data keberangkatan jemaah haji asal Kabupaten Sukabumi,” kata Asep kepada wartawan www.sukabumizone.com Kamis, (30/10).
Lebih lanjut ia menjelakan, pelaksanaan ibadah haji merupakan hak dan kewajiban bagi seitap umat Islam. Selain itu, pelaksanaan ibadah haji juga sudah semestinya dilaksanakan dengan penuh amanah, kujujuran, tanggung jawab dan tanpa kecurangan serta tidak merampas hak-hak orang lain untuk melakukan ibadah.” Fakta mengatakan bahwa pada pengelolaan ibadah haji telah terjadi penyelewengan, kecurangan dan perampasan hak orang lain secara bhatil dan sitematis,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Sukabumi Ismatullah di dampingi jajarannya Penyelanggara Umroh dan Haji (PUH) Hasen Chandara menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi adanya tuntutan dari para demonstran. Sebab, mereka merupakan aspek kontrol bagi pegawai negeri sehingga diharapkan kinerja pegawai bisa lebih optimal dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat.” Apalagi, jika aksinya tidak berujung anarkis,” jelasnya.
Terkait dengan pengelolaan ibadah haji pihaknya minta maaf apabila terjadi kesalahan. Khususnya pada faktor administrasi dalam biaya ibadah haji. Sebab itu, pihaknya akan melakukan penyeleksian terhadap peristiwa tersebut.” Kami harap dalam peristiwa ini ada solusi alternatif dan apabila ada keterlibatan baik pegawai Kemenag maupun unsur lainnya kami tindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” pungkasnya. Dendi