SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Ratusan warga Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, protes pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Pasalnya, pembangunan tersebut dinilai dapat membahayakan kesehatan warga sekitar. Aksi warga dilakukan di area pesawahan di Kampung Kubang Jaya Sabtu, (08/11). Sementara itu, dari informasi yang diperoleh SUTT berkapasitas 150 KV rencananya akan dibangun di sekitar pemukiman warga untuk menarik jaringan listrk ke PT. SCG.
Salah seorang warga Kampung Kubang Jaya Sri Banon mengatakan, warga menolak keras pembangunan SUTT yang rencananya akan di bangun di pemukiman warga.” Kami takut pembanganan SUTT ini dapat menimbulkan penyakit seperti, amnesia, leukimia terhadap anak dan lain-lain. Apalagi, katanya dapat mengakibatkan keguguran pada ibu hamil. Jadi kami berisikeras menolak pembangunan SUTT itu apapun alasannya, ” kata Sri kepada wartawan www.sukabumizone.com (08/11). Keluhan serupa dilontarkan Yudi Karmana yang juga masih salah seorang warga Kampung Kubang Jaya Rt 02/10 menurutnya, proses pembangunan tidak melalui prosedur yang benar. Sebab, warga tidak megetahui adanya rencana pembangunan SUTT pada saat pembebasan tanah.” Semestinya, pihak yang bertanggung jawab melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Agar tidak menimbulkan kontropersi dari semua pihak,” keluhnya.
Selain itu, yang dikhawatirkan warga dampak dari radius SUTT yang rencananya dibangun tengah-tengah pemukiman warga yang jaraknya tidak sesuai dengan aturan.” Ya, seharusnya jarak SUTT 10 meter bukan malah lima meter dari pemukiman warga. Sebab itu, warga berharap pembangunan SUTT tidak di lanjutkan dan kami mohon pemerintah bisa mempertimbangkan karena jika dipaksakan akan menimbulkan masalah,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, tim presentasi PLN Unit Induk Pemangunan V (Lima) wilayah Jawa Bali Saroni menjelaskan, pembangunan SUTT untuk meningkatkan keandalan dan memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Kabupaten Sukabumi.” Diantaranya, memenuhi kebutuhan listrik industri, perkantoran dan rumah tangga,” jelasnya.
Sementara itu, tim presentasi bidang kesehatan dari UNPAD Drs dig Sadjili M. Kes di dampingi bidang teknologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Ir Bambang Anggoro, MSc menjelaskan, hasil dari studi tentang medan listrik dan medan magnet menyimpulkan bahwa konstruksi SUTET 500 KV telah memenuhi persyaratan keamanan dengan memenuhi ketentuan dalam International Radiaton Protection Association (IRPA) dan World Health Organization (WHO).” Dengan begitu kami nyatakan SUTET tidak berbahaya bagi kesehatan warga. Apalagi, yang akan di bangun di wilayah ini adalah SUTT bukanlah SUTET. Hal ini merupakan hasil dari penilitian dan teori kami dan radiasinya yang di bawah ambang batas jadi tentunya aman,” pungkasnya. Bambang/Dendi