SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Lagi-lagi, realisasi Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang dilakukan pemerintah guna meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, menuai keluhan. Pasalnya, implementasi dari program yang bertujuan untuk melahirkan lulusan yang dapat bersaing secara global itu, tidak di tunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cilaksana Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi misalnya,
yang mengeluhkan pendistribusian buku ajar sebagai pegangan guru dan siswa terus terlambat. Otomatis hal tersebut, berdampak pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak maksimal. Kepala SDN Cilaksana Baban Subarna melalui salah seorang guru Engkos mengatakan, dalam mengantisipasi keterlambatan buku ajar Kurtilas pihak sekolah telah menyiasatinya dengan nge-print dan mengcopy berkas dari on line.” Seharusnya untuk November 2014 ini pembelajaran siswa sudah ganti pada tema lima. Namun, faktanya buku ajar yang diterima SDN Cilaksana saat ini hanya tema dua,” kata Engkos kepada wartawan www.sukabumizone.com ketika di jumpai di ruang kerjanya Rabu, (19/11).
Pihak sekolah menilai pemerintah terburu-buru dalam mengimplementasikan Kurtilas ujar Engkos. Sebab, selain keterlambatan distribusi buku ajar penilaian pada karakter siswa juga kerap menjadi folemik.” Seharusnya pemerintah terlebih dahulu meneliti secara cermat sebelum menerapkan program ini. Ya, jangan sampai kami sebagai guru dalam menyampaikan materi pada siswa terhambat karena tidak difasilitasi buku ajar,” tandasnya.
Sebab itu, pihaknya berharap kepada pemerintah terkait agar segera membantu dengan cara mendistibusikan buku panduan Kurtilas baik untuk guru maupun siswa agar tidak terlambat.” Kami mohon pemerintah agar senantiasa menanggapi keluhan ini demi keberlangsungan proses KBM yang baik dan nyaman,” sahutnya.