SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Ribuan warga desa di Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, resah. Sebab, shelter areal evakuasi bencana tsunami di batalkan. Warga tersebut tersebar di Kepala Keluarga (KK) yang ada di tiga desa di Kecamatan Tegalbuleud.
Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta membatalkan areal yang sebelumnya diproyeksikan di Kampung Panginuman, RT 03 RW 03, Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Kepala Desa Tegalbuleud Pupu Saripudin mengatakan, pembatalan dilakukan tanpa alasan yang jelas serta lebih memilih areal evakuasi penyelamatan tsunami di areal Cipatuguran Kecamatan Palabuhanratu.” Hal ini sangat disesalkan warga yang berada di Desa Tegalbuleud. Selain itu, warga yang berada di kawasan pesisir pantai Samudra Indonesia di Desa Buni Asih dan Subur Jaya mengalami kondisi serupa,” kata Pupu.
Dikatakan Pupu, dipindahkannya areal evakuasi sangat disesalkan. Pasalnya, kepindahan areal tersebut sangat mengancam keselamatan jiwa dari dampak tsunami.” Ribuan KK dari tiga desa di Tegalbuleud kini dibuat resah,” tuturnya.
Ketiga desa berada di kawasan yang berada tidak jauh dari bibir pantai akan berdampak langsung atas ancaman tsunami tutur Pupud. Apalagi pemukiman warga di kawasan merupakan areal masuk zona merah.” Warga memperoleh informasi dari Badan Meterologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat. Bukan hanya itu, jika terjadi gempa bumi berkekauatan 8,2 akan menyapu bersih seluruh pemukiman warga di tiga desa,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menejaskan, BMKG memprediksikan jika terjadi gempa bumi di kawasan tersebut, akan menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian 10 meter maka, niscaya seluruh pemukiman warga akan habis disapu gelombang laut.” Karena ketiga desa berada sejajar dengan pantai,” sahutnya.
Tiga tahun sebelumnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Kemen PU di Jakarta, sudah memproyeksikan lokasi shelter evakuasi tsunami di kawasan itu.” Berbagai sosialiasi kepada masayarakat telah dilakukan. Meskipun, pembangunan shalter terus ditunda. Sedangkan, peruntukan lahan areal shelter seluas 3.000 meter persegi telah disediakan dari hibah warga sekitar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Andi Kusnadi mengatakan, selain dari hasil survei yang dilakukan tim Kementrian Pekerjaan Umum lokasi di Panginuman tidak sesuai dengan peruntukan shelter Tsunami.” Namun, dapat diusulkan melalui APBD II untuk areal pendukung evakuasi bencana alam. Karena tidak sesuai kategori yang diharapkan Kemenlu, maka shelter dialihkan ke Cipatuguran. Bilamana lokasi di Tegalbuleud akan diusulkan untuk areal pendukung bencana,” pungkasnya. Prlm