SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI–PT PLN Rayon Sukaraja Area Sukabumi Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB), sampai saat ini terus melakukan antisipasi serta pencarian penyebab kehilangan daya listrik (Lossis). Terhitung hingga November 2014, kerugaian akibat ngka Lossis masih diangka ratusan juta rupiah.
“Lossis yang terjadi dipengaruhi berbagai hal baik dari segi teknis maupun non teknis. Lossis saat ini masih didominasi faktor teknis seperti, masalah di titik-titik sambung jaringan, dari Kwh dan lain sebagainya. Apabila dilihat dari selisihnya sekitar 80 persen teknis dan 20 persen hal lain seperti Pelanggaran Pengguanan Tenaga Listrik (P2TL),” kata Manajer PT PLN Rayon Sukaraja Revian Rachman melalui SPV Teknik Kendi Rio Mardianto kepada wartawan www.sukabumizone.com Senin, (8/12)
Sementara Lossis yang diakibatkan pencurian atau P2TL angkanya nihil tutur Kendi. Hal tersebut, dilihat dari data temuan di lapangan yang terus berkurang.”Ya, kali ini lossis lebih dominan penyebabnya adalah teknis,” tuturnya. Lebih lanjut ia menjelasnya, pihaknya berharap pada akhir tahun ini bisa terus menekan angka Losiss sesuai dengan target akhir tahun yakni, 6,9 persen.
Lebih lanjut Kendi menjelaskan, PLN akan berupaya berpartisipasi dengan semua element untuk menekan tingginya angka Losses. Seperti, menggencarkan sosialisasi pada pemasaran keliling (Edukasi), menggencarkan program P2TL yang berfungsi untuk menemukan potensi kehilangan tenaga listrik, perbaikan pada titik sambung, mengganti komponen yang sudah rusak serta tua.” Setiap hari kami melakukan investigasi rutin, perbaikan titik sambung, IJTR, SR, JTM maupun laporan dari masyarakat. Hal ini dilakukan merupakan salah satu upaya PLN Rayon Sukaraja guna meminimalisir terjadinya Lossis,” tandasnya.
Menurut Kendi, keberhasilan PLN tidak luput dari partisipasi semua element khususnya pelanggan. ” Sebab itu, kami anjurkan kepada masyarakat sebagai pelanggan PLN untuk turut membantu kami dalam mencapai target menurunkan angka Losses,” ujarnya.
Selain itu, ia pun berharap ketersediaan matrial untuk mengganti matrial yang rusak atau tak layak akibat usia tetap stabil. ” Sementara ini, kami masih terkendala matrial yang dipasok langsung dari PLN pusat. Kami harap ini tidak menjadi hambatan bagi kami yang melaksanakan tugas di lapangan,”pungkasnya. Dendi