SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI — Sejumlah warga di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menuntut adanya penanganan serius dari pihak kesehatan. Pasalnya, warga merasa resah terkait penyakit yang muncul akibat banyaknya nyamuk pada musim hujan di kecamatan Endemis Demam Berdara Dengue (DBD) tersebut.
Salah seorang warga Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh Nurafriani (34) mengaku, kahwatir dengan banyaknya nyamuk di musik hujan saat ini. Apalagi, menurut Nurafriani ada beberapa warga yang telah terjangkit penyakit Cikungunya. ” Jadi kami harap pihak kesehatan segera melakukan pengasapan agar kami tidak terus dihantui penyakit DBD dan Cikungunya,” tandasnya kepada www.sukabumizone.com Minggu, (18/01).
Di tempat berbeda, salah seorang warga Kampung Cikadu, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh Nabila (34) mengatakan, pihak kesehatan seharusnya segera melakukan pencegahan sebelum warga terkena penyakit DBD. “Akibat musim hujan nyamuk berkembang biak dengan cepat. Seharusnya, diimbangi dengan penanganan serius dari pihak kesehatan. Jangan sampai setelah ada korban baru ada penanganan,” kata Nabila.
Menanggapi tuntutan tersebut, Petugas Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Puskesmas Gunungguruh Eri Kustiawan menjelaskan, pihaknya akan segera merespons setiap keluhan yang disampaikan warga. Namun, ia mengaku kesulitan dengan kuota pengasapan atau Fogging yang hanya lima titik saja untuk 2015 ini. ” Meski penanganan seperti pengasapan tidak begitu epektif untuk menangani DBD dan yang lebih bagus adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tapi, banyak permintaan dari warga yang menuntut kami untuk melakukan Fogging,” jelasnya.
Apalagi, jika melihat data penemuan kasus pada 2014 lalu tutur Eri. Yakni, sebanyak 16 kasus DBD sementara jatah Fogging di tahun tersebut hanya enam titik. ” Jelas itu tidak sebanding dengan banyaknya penemuan kasus. Di tahun ini saja idealnya jatah Fogging sebanyak 12 titik dilihat dari penyebaran kasus. Sementara, jatah Fogging yang diberikan sepanjang 2015 hanya lima titik. Itu sangat tidak memadai,”ujarnya.
Sebab itu, ia berharap anggaran pencegahan berupa Fogging dan PSN ditingkatkan agar kinerja petugas di lapangan tidak terhambat. ” Jika didukung anggaran memadai maka, kinerja kami akan berjalan sesuai target dan tepat sasaran. Keluhan warga pun dapat kami tanggani dengan cepat,” pungkasnya. Sep