“Diprediksi Turun Sepuluh Persen”
SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI– Bukan hanya para petani di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, yang sempat mengeluhkan kelangkaan pupuk di agen-agen resmi. Namun, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi sebagai pemasok benih juga mengeluhkan hal yang sama. Kelangkaan pupuk beberapa waktu lalu telah berdampak pada penurunan produksi benih padi hingga mencapai sepuluh persen.
Kepala UPTD Balai Benih, Risnandi mengatakan, meski saat ini pasokan pupuk mulai stabil. Tapi, kelangkaan sebelumnya telah berpengaruh besar terhadap produksi benih. ” Kerugian kami adalah hasil produksi yang tidak maksimal pada musim lalu,” kata Risnandi kepada www.sukabumizone.com.
Sebab itu, ia berharap pasokan pupuk tetap stabil dari musim ke musim. ” Mudah-mudahan tidak ada lagi kelangkaan pupuk,”harapnya.
Sementara itu, salah seorang Petani di Kampung Cibatu Desa Cibatu Kecamatan Cikembar Olih (55) membenarkan, bahwa sempat terjadi kelangkaan pupuk di pasaran yang membuatnya harus mencari ke beberapa agen. ” Kami harap ke depan pupuk kembali normal. Sebab, kelangkaan pupuk ini telah membuat para petani resah karena khawatir gagal panen,” tandasnya.
Di tempat terpisah Kepala Seksi Sarana dan Produksi Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Sukabumi, Nara menjelaskan, sebenarnya pupuk tidak mengalami kelangkaan. Hanya saja, petani mengeluhkan kadang-kadang adanya keterlambatan distribusi pupuk kesejumlah agen resmi. “Kondisi ini menyulitkan petani saat membutuhkan pupuk,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi, H. Sudrajat juga mengatakan, bahwa pupuk di Sukabumi sebenarnya tidak mengalami kelangkaan. Namun, keterlambatan pupuk akibat distribusi dan penambahan luas lahan pertanian. “ Penambahan petak-petak lahan pertanian dibeberapa wilayah di Sukabumi Selatan diduga menjadi pemicu terjadi kelangkaan pupuk,” ujarnya.
Menanggapi hal tesebut Manager Humas salah satu perusahaan pupuk ternama, Ade Cahya Kurniawan didampingi Superintenden Protokol Indra Gunawan menjelaskan, stok pupuk sudah mencukupi untuk 2-3 minggu ke depan. Saat ini kondisinya normal dengan produksi harian sebesar 3.000 Ton urea.
Menurutnya, kesiapan memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di 2015 sesuai Permentan, PerGub Jabar dan Perbup. Pihanya, telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian se tempat jika terdapat kekurangan rekomendasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. ” Kami tidak hanya akan menyalurkan kekurangan. Namun, telah menempatkan personil diseluruh kecamatan untuk selalu memantau kondisi lapangan,” pungkasnya. Sep