SDN Babakan Pamoyanan
SUKABUMI — Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, rutin latihan siswa sebagai peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 tingkat kecamatan. Kegiatan itu, merupakan agenda tahunan di lembaga pendidikan dalam mengasah keterampilan siswa. Seperti yang tengah dilakukan SDN Babakan Pamoyanan Jalan Gandasoli Desa Selawangi dan SDN Cipurut Desa Selawangi.
Kepala SDN Babakan Pamoyanan Uem Suhaemah diwakili salah seorang guru Sanusi mengatakan, kegiatan itu telah dijadwalkan yakni, 9 hinga 15 Febuari 2015 dan rencananya berlangsung di Gedung SDN I Sukaraja. Sedangkan dari sembilan kategori perlombaan yang akan diperlombakan, pihaknya hanya mengikuti enam perlombaan saja. Antara lain, Volly, Sepak Bola, Takraw, Atletik, Renang dan Tenis Meja.” Kami tetap semangat dalam melatih siswa. Meski, ada tiga kategori perlombaan yang tidak diikuti karena kekurangannya sarana dan prasarana,” kata Sanusi kepada wartawan www.sukabumizone.com Rabu, (04/02).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pelatihan yang dilakukan merupakan rangkaian dalam meningkatkan mutu serta kemampuan siswa sehingga meraih prestasi yang memuaskan.” Kekurangan sarana dan prasarana tidak menyurutkan semangat kami dalam melatih siswa,” jelasnya.
Latihan pun dilakukan setiap hari pada jam istirahat dan memberikan pelajaran tambahan di luar jam pelajaran seperti Sabtu dan Minggu.” Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang antusias mendukung sekolah ini. Terutama kepada orang tua siswa sehingga mudah-mudahan sekolah ini jadi yang terbaik diantara sekolah-sekolah yang lain,” tuturnya.
Ia mengimbau, siswa yang akan diikut sertakan untuk tetap semangat. Sebab, kalah atau menang itu biasa dalam perlombaan.
Sementara itu, di tempat yang berbeda tepatnya di Sekolah Dasar negeri (SDN) Cipurut, tampak beberapa siswa tengah berlatih mengasah kepiawaiannya. Saat disambagi www.sukabumizone.com di ruang kerjanya, Kepala SDN Cipurut Suharyanto mengatakan, pihaknya telah membumbung kerjasama yang baik dengan siswa, orang tua siswa serta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. ” Tentunya tanpa dukungan semua pihak upaya kami dalam mendidik siswa tidak akan berjalan mulus,” sahut pria ramah itu.
Menurut Suharyanto, untuk menjaring bibit-bibit berpotensi pihaknya menggunakan sistem seleksi hasil pertandingan antar teman di sekolah serta mengadakan try out jauh- jauh hari. Bahkan, pihaknya mengadakan kunjungan ke sekolah lain yang telah mendapatkan penghargaan sebelumnya. ” Tidak ada kendala apapun yang kami jumpai selama pelatihan, mudah-mudahan kami bisa memboyong penghargaan di tingkat kecamatan, kabupaten bahkan ke tingkat provinsi,” pungkasnya. Restu