“Puluhan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen”
JAMPANGTENGAH — Diduga dampak pembongkaran tanah yang dilakukan industri Semen Jawa (SCG) di Gunung Guha Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, puluhan hektar sawah teramcam gagal panen. Pasalnya, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan Sungai Cikecil meluap disertai lumpur menerjang sampai ke pemukiman warga.
Salah seorang warga Kampung Leuwidingding Rt 08/01 Linda Kurniawan (30) mengatakan, sekitar Pukul 14.00 WIB hujan deras disertai angin kencang yang melanda Desa Tanjungsari telah menimbulkan banjir.” Akibat bencana ini rumah kami dipenuhi lumpur setinggi lima centi meter dan digenangi air setengah lutut orang dewasa. Bahkan, rumah kami terancam longsor akibat kikisan dari sungai Cikecil. Ya, hanya tinggal satu meter saja jaraknya,” kata Linda ketika dijumpai wartawan www.sukabumizone.com saat membersihkan rumah miliknya Rabu, (18/02).
Keluhan yang sama juga dilontarkan Hamami (35) yang juga masih salah seorang warga Kampung Leuwidingding. Menurutnya, setelah ada penebangan pohon dan pembongkaran tanah di Gunung Guha keselamatan warga mulai terancam meski, insident itu baru pertama kalinya terjadi.” Kami sangat kecewa dengan adanya peristiwa ini. Warga berharap perusahaan dapat bertanggungjawab atas kejadian ini,” keluh Hamami.
Kepala Desa Tanjungsari Dilah Habdillah menjelaskan, bencana itu tidak menelan korban jiwa. Namun, kerugian mencapai ratusan juta rupaiah.” Sebanyak tiga rumah warga yang terkena banjir disertai lumpur. Selain itu, banyak insfratuktur jalan dan gorong-gorong amblas serta puluhan hektar sawah warga terancam gagal panen, ” jelasnya.
Sebelumnya, ia telah menghimbau kepada perusahaan agar tidak menebang pohon yang dekat dengan pemukiman warga.” Sebab, hal ini dapat merusak ekosistem nyatanya ini benar-benar terjadi,” pungkasnya. Dendi/Bambang