GUNUNGGURUH – Sejumalah warga di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, keluhkan aktifitas PT Semen Jawa Siam Cemen Grup (SCG). Pasalnya, akibat getaran dari mesin yang beroprasi di perusahaan tersebut selain menimbulkan retakan pada tembok juga membuat genteng sebanyak tiga rumah di Desa Sirnaresmi dan Desa Kebonmanggu merosot.
Salah seorang warga Kampung Kubangjaya Rt. 01/10 Apun mengatakan, jarak dari pembatas beton pabrik dengan rumah miliknya hanya berjarak satu meter. Sementara, kerusakan sudah terjadi selama satu minggu. “Setiap hari, saya merasa terganggu dengan adanya aktifitas perusahaan yang menimbulkan getaran hingga berdampak kerusakan pada rumah saya seperti ini,” kata Apun kepada www.sukabumizone.com, Senin, (10/10).
Pada awalnya lanjut Apun, ia mengaku bingung harus mengadu kemana untuk meminta pertanggungjawaban pada perusaan. “Kebetulan saya bertemu dengan salah seorang dari forum warga. Akhirnya, saya sampaikan keluhan yang dirasakan warga hingga dampaknya yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Singkat kata, dari forum dan pemerintahan desa segera meninjau kelokasi untuk memastikan kebenaran insiden tersebut. “Pihak desa dan forum sudah melihat ke lokasi. Saya tidak menuntut banyak hanya meminta pihak perusahaan bertanggungjawab atas dampak yang terjadi,” paparnya.
Ketua Forum Tujuh, Sihabudin menjelaskan, kejadian tersebut sebetulnya sudah disinyalir sebelumnya bahwa kegiatan PT SCG akan banyak menimbulkan dampak yang akan dirasakan warga sekitar salah satunya kejadian tersebut. Tak hanya itu, dampak dari perusaan pun akan menimbulkan polusi, kekurangannya air bersih dan lain sebagainya. “Getaran pasti, sebab perusahaan menggunakan banyak mesin berat. Kami siap mempasilitasi warga untuk menyampaikan keluhannya pada perusahaan,” jelas Sihabudin.
Ia menambahkan, apabila pihak perusahaan tidak secepatnya menanggapi keluhan warga yang terkena dampak. Maka, pihaknya siap mengadakan aksi demo. “Kami menilai, sejauh ini perusahaan kurang peka terhadap dampak yang terjadi di lingkungan. Saya harap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi dapat membuka mata terhadap dampak yang ditimbulkan perusahaan,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) PT SCG, Bambang Wiyono memaparkan, pihak perusahaan sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk melihat kondisi rumah tersebut dan memastikan apakah murni akibat dari perusahaan atau bukan. “Jika terbukti dampak dari perusahaan, kami siap bertanggungjawab. Meski demikian, perusahaan harus tetap peduli pada warga sekitar. Kami akan menyampaikan kejadian ini pada pihak manajemen jika terbukti,” pungkasnya. Bambang