SUKABUMI KOTA – Banyaknya warga yang menggelar kegiatan donor darah dalam beberapa hari terakhir ini mempubat jumlah stok labu darah di unit transfusi darah (UTD) PMI Kota Sukabumi, Jawa Barat, dinilai berlebih atau over stok.
Saat ini stok labu darah di UTD PMI mencapai sekitar 2.000 kantong. Padahal, batas maksimal penampungan stok darah hanya 1.000 kantong. ”
Ribuan kantong darah ini semuanya tidak ada masalah dan baik untuk digunakan. Dalam keadaan seperti ini, pendonor darah diminta untuk menunda terlebih dahulu niatnya sampai menunggu waktu yang tepat,” Manager UTD PMI Kota Sukabumi Agus RS.
Lebih lanjut ia menjelaskan, PMI juga mengirimkan stok labu darahnya ke daerah lain yang membutuhkan seperti Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Langkah itu dilakukan guna menutupi kekurangan darah di daerah lain. “Berlebihnya stok labu darah dikarenakan tingginya kesadaran warga untuk mendonorkan darah, sehingga lemari tempat penampungan labu darah tidak mampu menampung semua kantong darah. Saat ini, labu darah tersebut sudah diserahkan ke daerah lainnya yang membutuhkan,” jelanya.
PMI tidak dibenarkan untuk menjual darah yang didonorkan. Tetapi, biaya yang dibayarkan merupakan ganti kantong darah dan pemeriksaannya. “Jika ada jaminan BPJS atau SKTM dan sejenisnya, maka semuanya gratis dan tanpa pungutan,” paparnya.
Sementara, Ketua PMI Kota Sukabumi, Suranto Sumowiryo menambahkan, PMI Kota Sukabumi segera mengirimkan lebih dari 100 kantung darah ke Garut. “Stok yang melimpah hari ini merupakan kerja keras staff di UTD dan kesadaran yang meningkat di masyarakat untuk donor darah,” tandasnya.
Dalam satu tahun terakhir ini tambah Suranto, Kota Sukabumi sudah tidak mengambil darah dari luar kota. “Melainkan, banyak PMI kota lain yang meminta labu darah ke Kota Sukabumi,” pungkasnya. Rol