SUKABUMI – Meningkatnya potensi bencana pergerakan tanah dalam beberapa pekan terakhir ini mebuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat, waspada.
Berdasarkan pemetaan sebelumnya menyebutkan, sekitar 80 persen wilayah Sukabumi termasuk dalam zona pergerakan tanah sedang dan tinggi. Kondisi tersebut, telah disampaikan pada pihak kecamatan dan desa. Informasi ini disampaikan dalam bentuk radiogram dan surat himbauan kewaspadaan menghadapi bencana geologi akibat tingginya intensitas hujan.
Kepala Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, Adi Purnomo mengatakan, pihak kecamatan nantinya diharapkan dapat mengingatkan warga agar tidak membangun di kawasan yang rawan bencana pergerakan tanah. Semisal, warga dilarang mendirikan bangunan di bawah tebing yang rawan longsor. Selain itu, mengajak masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan juga mendorong kegiatan kerja bakti membersihkan saluran irigasi agar tidak terjadi bencana alam. “Dengan kondisi hujan seperti sekarang ini maka potensi pergerakan tanah meningkat,” kata Adi.
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar mengulas, masyarakat telah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. “Kami sudah menghimbauan agar selalu waspada bencana khususnya di daerah rawan bencana,” ulasnya. Rol