SUKABUMI – Sejumlah warga Kota Sukabumi, Jawa Barat, khawatirkan masih minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU). Pasalnya, jalanan yang gelap bisa mengundang tindak kejahatan. Saat ini PJU baru terpasang sekitar 76 persen. “PJU milik Pemerintah Kota (Pemkot) masih belum optimal. PJU yang terpasang di ruas jalan serta pemukiman warga diperkirakan baru mencapai 3.326 unit atau 76 persen,” kata Imron Wardani Kepala Bidang Tehnik Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi kapada wartawan.
Pihaknya, akan segera melakukan pemasangan PJU dibeberapa titik areal baru. Pemasangan diharapkan dapat segera direalisasikan tahun depan. “Memang setiap tahun ada penambahan PJU kisaran 122 titik. Namun, untuk merespon harapan warga, akan segera dilakukan penambahan pemasangan penerangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah PJU didominasi penerangan dengan menggunakan pemakaian aliran listrik dibandingkan dengan solar sel. Selain pemakaian relatif sangat terbatas, PJU solar sel sangat mudah rusak. Dibandingkan dengan aliran listrik, penggunaan PJU salar sel hanya bertahan dua hingga tiga tahun saja. “Belum lagi Accu yang dipergunakan rawan rusak bila kurang pemeliharaan,” paparnya.
Sementara, salah Warga Baros Kota Sukabumi, Endang Supriatna mengeluh, kurangnya penerangan jalan tersebut. Karena, masih banyak ruas jalan di Kota Sukabumi minim penerangan dan rambu-rambu lalu lintas. “Dengan kekurangan itu, selain dapat mengundang tindak kejahatan juga rawan kecelakaan lalu lintas. Padahal, sebagian besar ruas jalan padat kendaraan roda dua dan empat,” keluhnya.
Endang berharap pemerintah segera memasang PJU, terutama di beberapa titik rawan kejahatan dan kecelakaan lalu lintas, juga ruas jalan yang jauh dari pemukiman warga. “Aksi pembegalan yang dilakukan berandalan bermotor terjadi di sepanjang ruas jalan yang minim penerangan yang jauh dari pemukiman warga,” pungkasnya. Prlm