CIBADAK – Maraknya fenomena lesbian atau seksual terhadap sesama jenis wanita di kos-kosan dikawasan industri garmen Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meresahkan warga. Pasalnya, sejumlah rumah kos-kosan tersebut diduga dijadikan tempat lesbian. Pasangan lesbian pun tidak malu-malu melihatkan kemesraanya dimuka umum.
Warga awalnya tak menaruh curiga, rumah kos-kosan di Kampung Pabuaran Rt 21/01 Desa Cihelang Tonggoh menjadi tempat kaum lesbian. Namun, mereka kerap memperlihatkan kelakuan yang dianggap tidak wajar seperti memanggil sesama jenis dengan mamih dan papih.
Tokoh pemuda Kampung Pabuaran, Desa Cihelang, Pepe (40) menerangkan, fenomena tersebut diperkirakan sudah berlangsung tiga tahun. Bahkan, warga pernah melihat pasangan sejenis tengah melakukan perilaku menyimpang di dalam kamar kos. “Warga disini sebenarnya sudah geram dengan keberadaan mereka. Hal ini sudah dilaporkan pada pemilik kosan. Tetapi, pemiliknya seakan melindungi. Pengurus kosan malah menjawab, jangan urusin orang lain yang penting mereka bayar,” kata Pepe kepada www.sukabumizone.com, Rabu, (23/11).
Hingga kini, belum ada tindakan tegas dari pemerintah setempat atau pun pemilik kos-kosan. Sebab itu, ia bersama warga lainya meminta aparat Kepolisian dan Satpol PP harus segera menyikapi dan bertindak. “Kampung ini harus steril dari orang yang menyukai pasangan sesama jenis. Karena itu penyakit yang dapat menular. Jangan biarkan kaum lesbi berkembang di Desa Cihelang, jika ini tidak ada tindakan tegas dari pemerintah dan Kepolisian tidak menuntut kemungkinan warga akan mengambil tindakan sendiri,” tandasnya.
Sementra itu Ketua RT 12 Asep (45) membenarkan, maraknya dugaan lesbian di wilayah itu. Keberadaan kaum lesbian semenjak adanya pabrik garmen. “Padahal, kami sudah memasang pemberitahuan kepada pemilik kosan. Tapi, jawabnya tidak menyinggung hati. Jujur saya merasa kecolongan ditambah para pemilik kos-kosan enggan melapor dan memberikan data jika ada penghuni baru,” pungkasnya. Bambang