CICURUG – JS (19) pelaku pencurian dengan modus pecah kaca mobil berhasil diciduk jajaran Sat Reskrim Polres Sukabumi di rumah kontrakannya di Kampung Pasirleutik, Desa Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Penangkapan JS, hasil dari pengintaian tim Buru Sergap (Buser) Sat Reskrim Polsek Cicurug. Ahirnya petugas mengendus keberadaannya setelah ada laporan pencurian di parkiran rumah makan di Jalan Siliwangi, Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug pada 27 Juli 2016 lalu. JS bersama rekannya berhasil menggondol satu unit telepon seluler, uang tunai serta laptop. “Saat itu, seorang tersangka berinisial A yakni kakak JS hakimi masa akhirnya meninggal dunia. Sementara, JS dan tersangka lainnya berinisial Y berhasil melarikan diri. Hingga kini Tersangka Y masih dalam pengejaran Tim Buser,” kata Kapolsek Cicurug, Kompol Suhardiman, kepada www.sukabumizone.com, Senin (28/11).
Pihaknya, berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, Senjata Api (Senpi) rakitan dengan empat butir peluru, dua lembar STNK motor, dua STNK mobil, satu unit sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam bernopol B-3847-SSK dan lainnya. “Tersangka spesialis pencuri dengan modus pecah kaca dilintasan Utara Sukabumi, Cicurug hingga Cibadak. Biasanya, mereka mencari korban yang tengah memarkirkan mobilnya. Ketika diketahui ada barang berharga, tersangka dan komplotannya memecahkan kaca memakai batu kemudian menguras barang-barangnya,” ujarnya.
Dari pengakuan tersangka lanjut Suhardiman, komplotan JS kerap melakukan aksinya sekitar tiga kali di wilayah hukum Polres Sukabumi. “Selama ini tersangka JS sembunyi di rumah kontrakan bersama istrinya. Dia berasal dari Palembang dan mengaku mengikuti jejak kakaknya yang meninggal dihakimi masa beberapa waktu lalu, Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun penjara,” tandasnya.
Sementara, tersangka JS mengaku, ai baru pertama kali mencuri dengan modus pecah kaca mobil. Termasuk, Senpi rakitan jenis pistol bukan miliknya melainkan kakaknya.”Saya kan nganggur jadi begitu diajak kaka dan temannya ikut aja. Saya baru pertama kali langsung tertangkap. Saya menyesal,” singkatnya. Bambang




