SUKABUMI — Puluhan Anak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, jadi korban kekerasan seksual. Dari data yang tercatat, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, sejak Januari hingga November 2016, ada sebanyak 51 anak di bawah umur jadi korban kekerasan seksual. Dari jumlah tersebut, mayoritas anak yang menjadi korban adalah perempuan dan ada juga lelaki. Bahkan, paling miris ternyata 90 persen lebih korban yang mendapatkan kekerasan seksual tersebut ternyata pelakunya adalah orang terdekat.
Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti mengatakan, jumlah kasus kekerasan seksual hingga akhir November sebanyak 29 kasus. Para korban tersebar di beberapa kecamatan. Tetapi, mayoritas berasal dari daerah utara Sukabumi,” kata Elis Nurbaeti, Senin (05/12).
Adapun, pelakunya seperti orang tua (ayah tiri), pacar, tetangga, rekannya, bahkan ada juga oleh gurunya sendiri. Kondisi seperti ini menambah kekhawatiran banyak pihak karena lingkungan keluarga, lokasi bermain dan tempat menimba ilmunya sudah tidak aman lagi bagi anak-anak. Diperparah lagi, dari jumlah tersebut ada satu korbannya merupakan anak penyandang disabilitas yang saat ini pelakunya sedang menjalani sidang di Pengadilan Negeri Cibadak. “Tidak menutup kemungkinan hingga akhir tahun, jumlah korbannya akan bertahan, tapi kami berharap tidak ada lagi generasi penerus bangsa ternodai sejak kecil karena ulah ‘predator anak’ tersebut sehingga bisa merusak masa depannya,” paparnya.
Para korban kekerasan seksual lanjut Elis, seluruhnya sudah mendapatkan pendampingan dari petugas P2TP2A, psikolog, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi. Pendampingan ini dilakukan untuk menghilangkan trauma dan agar korban dapat kembali bersosialisasi. “Untuk antisipasinya, kami gencar melakukan sosialisasi tentang waspada kekerasan seksual kepada anak baik kepada orang tua, anak-anak, pelajar, mahasiswa bahkan guru,” pungkasnya. Rol